Apa Saja Faktor Pemicu Perubahan Harga Properti? | KF Map – Digital Map for Property and Infrastructure in Indonesia
Apa Saja Faktor Pemicu Perubahan Harga Properti?
Friday, 4 March 2022

Seperti nilai aset pada umumnya, nilai properti juga mengalami fluktuasi. Fluktuasi merupakan kondisi naik turunnya nilai dari properti yang didasari pada sektor kegiatan terkait.

Walaupun harga properti bisa dinilai menurut appraiser (penilai), namun harga properti cenderung ditentukan secara langsung oleh pemiliknya dengan melihat harga pasar. Dibalik itu semua , apa sebenarnya yang bisa memicu perubahan harga properti?

 1. Ekonomi Makro

Pertumbuhan ekonomi secara nasional tercermin pada kegiatan berbagai sektor industri, khususnya konstruksi. Hal ini ditandai dengan adanya banyak penanaman modal, tenaga kerja yang terserap dan aktivitas pendukung lainnya. Harga rumah sangat dipengaruhi oleh kondisi makro ekonomi. Kondisi ini mengacu pada ekonomi secara luas. Misalnya tingkat investasi atau tingkat pendapatan nasional. Saat tingkat investasi tinggi, maka akan banyak kebutuhan properti.

2. Tingkat Suku Bunga

Sebagian besar konsumen properti rumah, membeli rumah dengan dana pinjaman dari bank. Tentu pinjaman dana ini disertai bunga. Tingkat suku bunga perbankan tinggi dapat menyebabkan turunnya minat investasi properti. Apabila suku bunga turun atau rendah, maka berinvestasi pada properti akan lebih menjanjikan.

3. Lokasi Properti

Hal yang dominan dalam investasi properti adalah faktor lokasi. Lokasi yang strategis dengan aksesibilitas dan sarana mencukupi akan meningkatkan harga tanah dan bangunan. Faktor lokasi ini apabila diikuti oleh permintaan yang besar sementara pasokan terbatas dapat membuat nilai properti menjadi sangat mahal.

Makin strategis lokasi, makin mahal harganya. Rumah yang dekat dengan fasilitas seperti akses kereta, pintu tol, pusat bisnis, pusat dagang akan menaikkan harga properti dibanding dengan properti berspesifikasi sama yang berada di lain lokasi.

4. Perencanaan Tata Kota

Yang dimaksud dengan tata kota adalah mengenai prospek dan ketentuan yang ditetapkan oleh pemerintah. Jika pemerintah merencanakan suatu wilayah tertentu, misal untuk kawasan niaga dan komersial tentunya jelas akan membuat nilai properti bergerak naik seiring dengan perkembangan wilayah. Banyak pengembang menyesuaikan pembangunan perumahan dengan tata kota yang didesain 10-20 tahun ke depan.

5. Keadaan Tak Terduga

Keadaan tak terduga seperti pandemi saat ini tentu sangat memukul harga properti karena keadaan seperti ini tentu di luar perkiraan dan tidak diprediksi oleh siapapun. Antara pengembang dan konsumen banyak mempertimbangkan hal yang lebih prioritas dibandingkan untuk membeli properti pada saat ini. Untuk itu koreksi tidak dapat dihindarkan saat ini.

Kebijakan pemerintah dalam mengantisipasi pertumbuhan sektor properti, dan sektor terkait lainnya juga dapat diperhitungkan memberi dampak terhadap perubahan harga properti.

 

Penulis: Gabriela Bunga

Sumber:

www.okezone.com

www.republika.id

www.kompas.com

Share:
Back to Blogs