Apa Itu Return on Investment (ROI)? | KF Map – Digital Map for Property and Infrastructure in Indonesia
Apa Itu Return on Investment (ROI)?
Friday, 8 March 2024

Return on Investment (ROI) adalah sebuah metrik yang digunakan untuk mengukur seberapa efektif sebuah investasi dalam menghasilkan keuntungan relatif terhadap biaya investasi yang dikeluarkan. ROI dihitung dengan membandingkan keuntungan bersih yang diperoleh dari investasi dengan biaya investasi itu sendiri, kemudian hasilnya dinyatakan dalam bentuk persentase atau rasio.

ROI dalam real estate dapat dihitung dengan menggunakan rumus berikut:

ROI = (Pendapatan Bersih)/(Total Biaya Investasi) × 100%

Dalam rumus tersebut:

  • Pendapatan Bersih adalah total pendapatan yang diperoleh dari properti setelah dikurangi dengan semua biaya operasional, termasuk biaya sewa, pajak properti, biaya pemeliharaan, biaya manajemen properti, dan lain sebagainya.
  • Biaya Investasi Total mencakup semua biaya yang terkait dengan investasi properti, termasuk harga pembelian, biaya renovasi atau perbaikan, biaya penutupan, dan biaya lainnya yang terkait dengan akuisisi dan pemeliharaan properti.

Secara umum, ada dua faktor yang berpengaruh terhadap perhitungan ROI yaitu profit margin dan turnover operating assets. Perubahan nilai salah satu ataupun kedua faktor tersebut akan turut memberikan perubahan terhadap ROI yang dihasilkan. 

  • Profit Margin

Faktor pertama yang mempengaruhi ROI adalah margin profit perusahaan. Semakin tinggi tingkat profitabilitas perusahaan, idealnya ROI-nya juga makin besar. Meski demikian, margin profit tidak bisa serta merta menjadi patokan perhitungan ROI.

  • Operating Assets

Faktor kedua yang perlu dipertimbangkan dalam perhitungan ROI adalah operating assets, atau aset perusahaan untuk aktivitas menghasilkan profit, mulai dari bangunan, mesin, sampai kendaraan. Inilah faktor lain penyebab nilai ROI bisa tidak stabil, meski margin profitnya tinggi. Apabila perusahaan memutuskan berinvestasi di aset tetap saja, maka tiap tahunnya aset tetap tersebut akan mengalami depresiasi, sehingga akan mengurangi nilai investasi.

 

Penulis : Muhamad Ashari

Sumber :

https://money.kompas.com

https://www.rumah123.com

Share:
Back to Blogs