Berdasarkan salah satu pemasar properti residential di Indonesia, diketahui bahwa indeks supply properti pada kwartal keempat tahun 2020 mengalami penurunan, hal ini terjadi karena langkah pengembang yang menahan peluncuran produknya ke pasar di tengah pandemi. Sementara indeks harga properti masih menunjukan peningkatan di kwartal ketiga tahun ini, meskipun terhitung naik tipis.
Banyak pihak menaruh harapan dan optimisme perbaikan kondisi properti di tahun 2021, namun hal ini sangat bergantung dengan pertumbuhan ekonomi dan kesuksesan vaksinasi.
Properti tergolong sebagai salah satu sektor yang penting untuk bangkit dan berkontribusi dalam pemulihan ekonomi, hal ini mengingat sektor ini memiliki 175 industri turunan dengan serapan tenaga kerja mencapai 30 juta pekerja.
Salah satu lembaga perbankan di tanah air menyebutkan, meskipun di tengah pandemi, pertumbuhan kredit properti mencapai 7,9% (yoy), nilai ini tergolong tipis namun patut disyukuri bahwa pergerakan terjadi di kwartal akhir tahun ini setelah melemah di kwartal awal saat pandemi bermula.
Sementara itu, di pasar bursa, sektor properti diprediksi sebagai salah satu sektor yang akan menjanjikan dan akan moncer di tahun depan, selain sektor perbankan, telekomunikasi, dan pertambangan. Sektor properti diprediksi terus tumbuh di tahun 2021, hal ini mengingat ketahanannya terus bergerak di tahun ini diantaranya melalui sektor residential dan industri.
Tentu saja prediksi ini akan menjadi nyata dengan dukungan insentif dan regulasi yang memudahkan pergerakan pertumbuhan di sektor ini, sehingga dapat terus menggerakkan pasar, sekaligus menarik minat investor.
Penulis : Muthia & Bunga
Sumber
https://tekno.sindonews.com/
https://republika.co.id/
https://batam.tribunnews.com/