Semester kedua tahun 2023 ditandai dengan kembali terkoreksinya rerata penjualan kondominium di Jakarta. Tantangan pandemi yang telah usai masih menyisakan pelemahan daya beli konsumen.
Terlebih, preferensi masyarakat masih pada jenis hunian rumah tapak saat ini. Namun stok baru terus mengalir, bahkan meningkat di akhir tahun 2023 mencapai 1,2% dari stok yang telah ada sebelumnya.