Gencarnya pembangunan infrastruktur jalan tol akan memberikan dampak pada pengembangan properti di sekitarnya. Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) sebelumnya mencatat kontruksi 24 ruas jalan tol ditargetkan akan selesai pembangunannya hingga pengujung tahun 2020. Dukungan infrastruktur itu diharapkan berdampak pada berbagai lini sektor produktif, termasuk pengembangan sektor properti.
Kawasan ekonomi baru, termasuk kawasan industri dan pariwisata baru, akan bermunculan menyusul pengoperasian jalan tol. Kehadiran jalan tol menciptakan peluang bagi pemerintah daerah untuk memikat investor agar dapat menggerakkan perekonomian di daerah sekitar, atau umumnya akan berkembang menjadi wilayah ribbon development.
Sejumlah pengembang telah mempersiapkan diri ikut serta dalam mengembangkan kawasan-kawasan baru di sekitar jalan bebas hambatan. Salah satunya adalah PT Jasa Marga (Persero) Tbk, yang akan melakukan ekspansi bisnis melalui pengembangan koridor jalan tol atau Toll Corridor Development (TCD). Pengembangan TCD ini diserahkan kepada anak usaha PT Jasamarga Related Business (JMRB). Hingga saat ini, Perseroan telah membangun dan mengelola 1.165 kilometer dari total 1.527 kilometer konsesi jalan tol yang dimiliki. konsep pengembangan kawasan TCD beragam dan tidak terpaku pada sektor tertentu, sektor bisnis yang dikembangkan melalui TCD bisa berupa pengembangan residensial, kawasan industri, bahkan komersial.
Direktur Utama PT Jasa Marga (Persero) Tbk Subakti Syukur mengungkapkan, ada rencana besar pengembangan TCD di sekitar Tol Jakarta Outer Ring Road (JORR) dan Tol Jakarta-Bogor-Ciawi (Jagorawi). Ketiga proyek besar ini akan dimulai konstruksinya pada Kuartal II-2021. Subakti merinci, proyek TCD Tol JORR berada di Koridor TB Simatupang, Jakarta Selatan. Di sini Jasa Marga akan membangun Jasa Marga Tower dengan lahan seluas 1,8 hektar. Untuk membangun TCD di Koridor TB Simatupang ini, Perseroan mengalokasikan investasi senilai Rp 800 miliar. Saat ini, Jasa Marga Tower sedang dalam tahap perencanaan induk (masterplan), untuk kemudian dibuat rencana detail dan desain gedung.
Ada pun proyek TCD Tol Jagorawi dikerjakan secara kolaboratif dengan PT Summarecon Agung Tbk dan Bogor Raya. Untuk proyek kolaborasi ini, Jasa Marga menargetkan dapat dimulai konstruksinya pada Juni 2021. PT Jasamarga Related Business (JMRB) juga baru saja menandatangani MOU dalam rangka pembangunan kawasan industri pintar di koridor Jalan Tol Jakarta-Cikampek II Selatan (Japek Selatan). Guna merealisasikan proyek seluas 211 hektar ini, JMRB menggandeng PT Sentraloka Adyabuana. Sebagaimana diketahui, Jalan Tol Japek Selatan akan menjadi jalur strategis bagi mobilisasi barang dan jasa antara Jabodetabek menuju dan ke arah Provinsi Jawa Barat. Sebagai jalur yang menyempurnakan jaringan jalan tol JORR 1, JORR 2, Cipularang, serta Purbaleunyi, Jalan Tol Japek Selatan nantinya dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan pengembangan wilayah.
Sejatinya Toll Corridor Development (TCD) merupakan bentuk dari optimalisasi aset yang dapat memunculkan potensi perekonomian yang lebih besar lagi. Pengembangan kawasan TCD memiliki potensi yang cukup besar karena berada di sekitar jalan tol yang merupakan akses vital atau “urat nadi” penggerak roda perekonomian.
Penulis : Miranti Paramita
Sumber :