Urgensi Building Audit dalam Meminimalisir Risiko | KF Map – Digital Map for Property and Infrastructure in Indonesia
Urgensi Building Audit dalam Meminimalisir Risiko
Monday, 19 July 2021

Akhir bulan lalu kita dikejutkan dengan runtuhnya apartemen 12 lantai di Florida, Amerika Serikat dini hari waktu setempat yang menyebabkan korban berjatuhan. Belum diketahui dengan jelas perihal penyebab insiden runtuhnya apartemen ini, namun diketahui bahwa Gedung ini dibangun pada tahun 1980.

Tidak berselang lama, di awal bulan ini, gedung bertingkat tiga di Brooklyn, New York, Amerika Serikat runtuh pada sore hari waktu setempat. Bangunan ini berfungsi sebagai tempat kebugaran sebelum pandemi melanda. Gedung tersebut dikabarkan runtuh dalam 30 detik, dan diketahui bahwa saat itu gedung saat dalam masa penutupan konstruksi pemeliharaan bangunan.

Peristiwa runtuhnya bangunan tinggi bukan hal yang baru, di Indonesia kita juga sempat mendengar Gedung empat lantai di KS Slipi Jakarta Barat runtuh pada awal tahun 2020 lalu. Rekomendasi yang dikeluarkan atas gedung tersebut adalah diratakan sepenuhnya karena struktur bangunan sudah tidak dapat dipertahankan lagi.

Sebelumnya si tahun 2017, selasar gedung BEJ sempat runtuh di tengah kunjungan belajar mahasiswa. Saat itu, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sempat menyebutkan di tahun 2017 bahwa, setidaknya terdapat 222 gedung atau 28% belum memenuhi persyaratan keamanan. Pengelola gedung perlu untuk melakukan update Sertifikat Keselamatan Kebakaran (SKK) yang menjadi syarat untuk mendapat Sertifikat Laik Fungsi (SLF) bangunan, sehingga dengan demikian gedung berada dalam status memenuhi standar untuk beroperasi.

Peristiwa bangunan tinggi yang runtuh ini mengundang banyak tanya, diantaranya mengenai zona peruntukan ruang, perizinan bangunan, assessmen bangunan, pemeliharaan dan usia layak fungsi Gedung, dsb.

Building Audit, atau audit struktur bangunan adalah proses evaluasi kekuatan struktur bangunan secara menyeluruh. Hal ini dibutuhkan untuk melihat kekuatan atau kualitas struktur, prediksi biaya pemeliharaan dan perbaikan, serta mengukur masa layak fungsi dari gedung tersebut. Dalam skala detail, audit juga dilakukan untuk meneliti fasilitas/peralatan/sistem yang terpasang pada gedung, dan mengidentifikasi dampak peralatan tersebut terhadap kondisi fisik dan operasional gedung.

Rekomendasi dari proses ini diantaranya dapat memberikan arahan metode pemeliharaan, pengoperasian maupun penggantian peralatan/sistem agar operasional gedung dapat optimal. Tentunya dengan evaluasi ini diharapkan mendapatkan status kesehatan bangunan dan meminimalisir berbagai risiko, diantaranya gedung runtuh yang diikuti dengan korban jiwa, kerugian material dan immaterial yang disebabkan karena runtuhnya bangunan.

Sejatinya urgensi dari proses audit struktur bangunan adalah untuk melakukan identifikasi kualitas atau status struktur bangunan, exposure dan kerusakan pada gedung, bentuk pemeliharaan yang dibutuhkan, prediksi usia gedung dengan mengikuti kriteria standar yang berlaku, sehingga gedung dapat berfungsi optimal dan produktif. Untuk berdiskusi lebih lanjut mengenai building audit, Anda dapat menghubungi Divisi Property & Engineering Services dari Knight Frank Indonesia https://kfmap.asia/services/property-and-engineering-services

Penulis : Syarifah Syaukat

Sumber :

www.youtube.com

www.viva.co.id

www.megapolitan.kompas.com

www.properti.kompas.com

www.researchgate.net

www.bbc.com

Share:
Back to Blogs