Bisnis properti termasuk dalam sektor yang paling terdampak dari pandemi wabah yang masih berlangsung dan belum dapat diprediksi sampai kapan akan berakhir. Kawasan Industri sebagai salah satu sektor properti merasakan juga dampak dari krisis yang disebabkan oleh wabah ini. Banyaknya penundaan keputusan yang dilakukan perusahaan untuk melakukan investasi di Kawasan Industri.
Wakil Ketua Umum DPP Persatuan Perusahaan Realestat Indonesia (REI) Bidang Hubungan Luar Negeri Rusmin Lawin mengatakan bahwa perginya para investor bukan dalam bentuk pembatalan realisasi investasi, melainkan hanya penundaan. Hal ini juga yang menyebabkan bisnis di Kawasan Industri mengalami penurunan dan perlambatan.
Mengutip data rilis BKPM, dilaporkan bahwa realisasi investasi Penanaman Modal Asing (PMA) sebesar Rp 98 triliun dimana mengalami penurunan hingga 9,2% jika dibandingkan dengan periode yang sama di tahun 2019.
Dengan adanya peraturan PSBB yang masih berlaku sampai saat ini, kegiatan di Kawasan Industri masih beroperasi dengan mendapatkan perlakuan khusus, karena sektor ini termasuk Kawasan vital negara. Doddy Rahadi, Direktur Jenderal Ketahanan, Perwilayahan, dan Akses Industri Internasional Kementerian Perindustrian, mengatakan sesuai Surat Edaran Menperin No. 7 Tahun 2020, kawasan industri termasuk sebagai sektor yang dapat menjalankan kegiatan usaha selama masa kedaruratan kesehatan masyarakat Covid-19 dalam rangka memenuhi kebutuhan hidup masyarakat.
Direktur Jababeka Tbk,.Suteja Darmono dalam Real Estate Investment Indonesia webinar series pada pertengahan bulan Mei lalu mengungkapkan bagaimana upaya perusahaan dalam menghadapi krisis wabah ini, yaitu dengan melakukan Capital Preservation melalui efisiensi dengan tidak melakukan perjalanan, penundaan Capex, serta efisiensi gaji tanpa mem-PHK karyawan.
Lebih lanjut beliau juga mengatakan sebagai strategi post pandemic perusahaannya akan menunda peluncuran produk baru dan tetap memasarkan produk-produk yang masih ada secara online sebagai sarana untuk kampanye dalam rangka penjualan produk.
Satu hal menarik yang disampaikan olehnya adalah bahwa masa pandemi ini memberi pelajaran yang baik, dimana pada keadaan apapun harus selalu melakukan proses efisiensi dan penghematan, careful planning, serta harus terus menjaga arus kas sebagai kunci. Sehingga perlu diingat dimasa panen tetap harus melakukan certain saving & planning sebagai antisipasi jika terjadi hal-hal seperti saat ini.
Penulis : Miranda
Sumber:
https://www.cnbcindonesia.com/