Kemudahan teknologi menghadirkan begitu banyak milenial muda yang memilih untuk membangun bisnis startup, yaitu sebuah perusahaan rintisan yang mengutamakan teknologi dan biasanya merupakan pendatang baru di dunia bisnis. Karena masih tergolong rintisan baru, perusahaan tidak memerlukan jumlah tenaga kerja yang banyak. Untuk tempat kerja pun mereka cenderung lebih fleksibel daripada pegawai kantor, misalnya saja di restoran ataupun café.
Namun, kondisi kedua tempat tersebut kerap kali kurang sesuai untuk ditempati apabila dilihat dari situasi yang ramai dan membuat sulit bekerja. Para perintis ini biasanya memilih untuk bekerja secara bersama-sama di sebuah Co-working Space. Co-working Space yang awalnya dipopulerkan oleh Brad Neuberg di San Fransisco ini merupakan tempat bekerja yang lebih fleksibel, di dalamnya dapat terdiri dari beberapa organisasi atau perusahaan. Co-working ini biasanya dibuat senyaman mungkin dan lebih terbuka, namun juga tersedia ruangan lainnya yang dapat digunakan per satu perusahaan untuk keperluan yang lebih privasi.
Begitu banyak peminat Co-working Space membuat supplynya juga terus meningkat. Co-Founder dari salah satu perintis Co-working Space di Indonesia menunjukkan keoptimisannya dengan mengatakan bahwa potensi Co-working Space masih besar bila dilihat dari perusahaan asing yang ingin berinvestasi di Indonesia. Selain itu banyak perusahaan memiliki permintaan yang besar terhadap penggunaan ruang kantor bersama. Startup di bidang retail pun mulai berdatangan untuk mengajukan permintaan menyewa di Co-Working Space.
Untuk tahun lalu saja, CEO salah satu Coworking Space lokal menyebutkan bahwa tren pertumbuhan perusahaan Coworking dalam 4 tahun terakhir sebanyak 400 perusahaan. Co-working space juga menawarkan beberapa kelebihan bila dibandingkan dengan kantor konvensional, antara lain biaya operasional yang lebih kecil, membuka akses untuk bersosialisasi dan memiliki jaringan dengan komunitas atau perusahaan lain, fasilitas yang cukup komplit, fleksibilitas dalam waktu kerja, serta ketersediaan ruang pertemuan yang bisa diadakan oleh pihak Co-working Space (seperti talkshow, seminar, rapat, workshop, dsb).
Namun, selain kelebihan tentu terdapat pula kekurangan, misalnya saja dari segi privasi dikarenakan sebagian tempat merupakan open space kecuali meeting room, serta kondisi lingkungan sekitar atau kehadiran orang lain yang dapat mengganggu.
Penulis : Muthia
Sumber :
https://www.liputan6.com/
https://www.suara.com/
https://www.propertiterkini.com/
https://ekonomi.bisnis.com/
https://highlight.id/
https://www.cnbcindonesia.com/
https://refactory.id/