Tips untuk Anda yang Tinggal di Kawasan Rawan Banjir | KF Map – Digital Map for Property and Infrastructure in Indonesia
Tips untuk Anda yang Tinggal di Kawasan Rawan Banjir
Thursday, 7 January 2021

Memiliki atau tinggal di kawasan yang rawan banjir memang rumit dan melelahkan. Terlebih pada kondisi saat musim hujan tiba yang membuat Anda harus menyelamatkan barang-barang berharga, kendaraan, dan barang-barang penting lainnya.

Musim hujan yang sering diprediksi bertahan lama membuat Anda harus memikirkan secara matang mengenai struktur rumah yang hendak dibangun. Tak hanya penampilan, tentunya struktur yang kuat dan kokoh menjadi faktor utama yang harus dipikirkan dengan cermat sebagai langkah antisipasi.

Berikut beberapa tips untuk Anda yang tinggal di kawasan rawan banjir.

Sebelum banjir terjadi:

  1. Persiapan di dalam rumah
  • Tentukan peran dan tugas keluarga (saat banjir apa peran ayah, ibu, anak, dan ART)
  • Pastikan gas, instalasi listrik dan dokumen penting dalam kondisi aman
  • Siapkan tas siaga bencana untuk keluarga yang diletakan di tempat mudah terjangkau
  • Tas siaga bencana harus berisi barang untuk bertahan di 3 x 24 jam pertama
  • Pastikan jalur evakuasi keluar rumah kosong, tidak ada hambatan (meja, kursi, lemari, dll)
  • Memperhatikan keluarga yang sakit dan berkebutuhan khusus
  • Simak dan pakai aplikasi info banjir, cuaca dan status peringatan banjir dari instansi terkait
  • Pastikan bahwa keluarga mengetahui Tempat evakuasi akhir terdekat dari rumah
  • Pastikan rencana keluarga saat terjadi banjir (di mana titik kumpul dan jalur evakuasi)
  • Siapkan keluarga menghadapi evakuasi mandiri (berlatih renang, menyiapkan pelampung)
  1. Persiapan di lingkungan
  • Membuat peringatan dini banjir di tempat yang sudah disepakati dan mudah terlihat berupa bambu atau papan untuk menunjukan ketinggian air.
  • Bambu atau papan tersebut diberi warna berurutan (Hijau: aman, Kuning: waspada, Merah: bahaya)
  • Ketinggian bambu atau papan peringatan disepakati bersama
  • Periksa saluran pembuangan air (pastikan bebas dari sumbatan)
  • Periksa dan beri tanda tempat-tempat yang berpotensi membahayakan saat banjir. (Contoh sumur yang tak tertutup, bekas galian, pagar berduri dll)
  • Menyelaraskan rencana kedaruratan keluarga kita dengan tetangga, lingkungan RT, RW dan Kelurahan (sistem peringatan dini, jalur evakuasi, titik kumpul, dan bantuan kedaruratan)
  • Mengadakan pelatihan dan mensimulasikan bersama keluarga dan warga sekitar dalam penyelamatan banjir

Saat banjir terjadi:

  1. Bila ketinggian air di level hijau (aman)
  • Menerima pengumuman dan pengarahan dari RT, RW atau petugas setempat untuk melakukan tindakan evakuasi mandiri
  • Siapkan obat-obatan, dokumen penting dan makanan yang mudah dibawa dan tahan lama.
  • Pindahkan barang elektonik
  • Jika memiliki hewan peliharaan atau hewan ternak, segera diungsikan
  1. Bila Kondisi air di level kuning dan merah (bahaya)
  • Memutuskan aliran listrik
  • Membawa tas siaga bencana
  • Awasi anak-anak jangan sampai bermain air banjir di dalam maupun di luar rumah
  • Membawa keluarga dan anggota keluarga yang rentan/manula/berkebutuhan khusus ke tempat yang aman yang diarahkan oleh RT, RW atau petugas terkait sebagai langkah awal jauh sebelum air banjir meningkat

Sesudah banjir terjadi:

  • Pastikan anggota keluarga sehat
  • Pastikan barang yang diungsikan lengkap
  • Mendengarkan arahan lanjutan dari RT, RW dan petugas terkait
  • Jangan kembali ke rumah sebelum diperbolehkan dan dinyatakan aman
  • Periksa rumah (jika ada tanda-tanda dinding retak , atau kerusakan lainnya)
  • Jangan langsung masuk ke dalam rumah yang masih digenangi air, waspadai binatang beracun dan benda-benda berbahaya yang tersembunyi, lihatlah situasi dengan seksama
  • Buang bahan makanan yang terendam air banjir
  • Bersihkan seluruh perabotan atau pakaian yang terendam banjir
  • Bersihkan rumah dan lingkungan sekitar (bisa dengan kerja bakti bersama warga)
  • Melaporkan seluruh tindakan yang sudah dilakukan dan kerusakan serta kerugian ke RT, RW dan Petugas
  • Mengevaluasi rencana kesiapsiagaan keluarga
  • Membersihkan sumber air.

Tentu saja upaya di atas menjadi ekstra saat ini, mengingat musim penghujan berlangsung di tengah pandemi. Berfikir positif dan tetap optimis menjadikan kita lebih siap dan sehat menghadapi musim penghujan saat ini.

Penulis : Niar

Sumber :

https://tirto.id/

https://www.rumah123.com/

Share:
Back to Blogs