Tips Inspeksi Properti Secara Mandiri | KF Map – Digital Map for Property and Infrastructure in Indonesia
Tips Inspeksi Properti Secara Mandiri
Friday, 19 June 2020

Nilai suatu properti ditentukan oleh kondisi site dan faktor pendukung lain, seperti lingkungan sekitar. Biasanya, masyarakat cenderung memilih properti dengan harga rendah atau murah tanpa mengetahui penyebab penjual memasarkan di harga tersebut. Padahal, dengan nilai investasi yang terbilang tinggi, harusnya konsumen teliti sebelum membeli.

Dalam upaya melakukan inspeksi di sektor residensial atas unit yang diminati, calon pembeli dapat melakukan secara mandiri, atau tanpa bantuan profesional. Dengan keterbatasan informasi yang dimiliki calon pembeli, tidak menggunakan alat atau instrumen khusus, lebih ke analisis visual, tanpa alat bantu dan no dismantling atau tanpa pembongkaran.

Lioni Sugiarto selaku Associate Director bidang Property Management dari Knight Frank Indonesia dalam seminar online bersama Closebuy (pada tanggal 29 Mei 2020) memberikan tips yang perlu diperhatikan untuk melakukan inspeksi properti secara mandiri, yaitu sebagai berikut:

  1. Lakukan inspeksi per ruangan
    Lakukan inspeksi per ruangan yaitu dengan menyelesaikan di satu ruangan terlebih dahulu sebelum beralih ke ruangan lainnya. Namun, hindari inspeksi per kategori. Misalnya untuk dinding, diusahakan untuk tidak menyurvei dinding dapur kemudian beralih ke dinding kamar tidur, namun utamakan semua komponen dapur lalu beralih ke kamar tidur.
  1. Be specific
    Untuk membuat list barang yang rusak, catat barang yang tidak sesuai atau rusak secara spesifik untuk mengurangi kesalahpahaman.
  1. Lakukan testing
    Lakukan testing pada beberapa komponen misalnya dengan menyalakan listrik dan air, buka tutup dan gerakkan pintu serta jendela, dan lain-lain.
  1. Siapkan foto-foto
    Untuk memperkuat bukti, siapkan foto-foto dari furniture atau komponen di rumah yang bermasalah. Urutkan sesuai urutan kunjungan ruangan dari awal inspeksi dan kelompokkan per ruangan untuk menghindari bila lupa lokasi komponen dalam rumah yang bermasalah.
  2. Simpulkan
    Diskusikan hasil inspeksi bersama pihak lain (klien) untuk lebih mudah mengurus permasalahan terkait properti setelah inspeksi.

Tentunya bila ditemukan isu teknikal yang cukup signifikan pada properti seperti retak besar, kebocoran, masalah pada struktur dan lain-lain maka sebaiknya dilakukan pemeriksaan bangunan atau building audit secara profesional untuk mengetahui dan menganalisa isu tersebut sehingga bisa mendapat rekomendasi yang tepat dan efektif untuk tindakan perbaikannya. Knight Frank Indonesia telah berpengalaman dalam melakukan pemeriksaan bangunan (building audit) pada berbagai skala unit bangunan, dan dapat membantu memberikan opini dan rekomendasi yang terbaik untuk permasalahan properti.

Dengan inspeksi diharapkan dapat menghindari perselisihan akibat kurang informasi dari pihak penjual/agen, meminimalisir kerugian di masa depan akibat kerusakan/defect yang harus diperbaiki sendiri, mengetahui masa garansi, memiliki dokumentasi yang baik, mengetahui masa pakai yang efektif, serta memunculkan trust terhadap property broker. Sementara manfaat yang diharapkan bagi agen serta penjual atau pemilik properti sebelumnya yaitu dapat sebagai masukan dari agen terhadap pemilik properti untuk upgrading sebelum dimasukkan ke listing.

Penulis      : Muthia

Sumber     :

Seminar online Closebuy “Kiat-Kiat Swa Inspeksi Properti” oleh Closebuy app

Share:
Back to Blogs