Kondisi pandemi saat ini memberikan secara multidimensi, tidak hanya terhadap kondisi kesehatan masyarakat, namun juga pada dimensi kehidupan yang lain, diantaranya pada sektor ekonomi. Pada kwartal 1 tahun 2020 tercatat pertumbuhan ekonomi Indonesia hanya mencapai 2,97%, dan prediksi BI mencatatkan pada kwartal cenderung lebih menurun.
Tentu saja perlu kerjasama semua pemangku kepentingan untuk menggerakan ekonomi ke arah positif. Diantaranya dengan memberikan stimulasi dan akses untuk berbagai transaksi keuangan. Hal ini juga dilakukan para pengembang residential yang berada di Jakarta. Sebut saja pada sektor apartemen (strata), pengembang menawarkan berbagai insentif untuk para pembeli yang melakukan transaksi di periode ini. Sebut saja, kelengkapan furniture (seperti AC), keringanan biaya DP, perpanjangan tenor KPA, bebas cicilan awal (di masa pandemi) sebagai bagian dari gimmick penjualan.
Dengan strategi seperti yang disebutkan di atas tercatat rerata penjualan bergerak positif sekitar 0.4%, tentu saja tidak sebaik dengan nilai yang dibukukan pada periode penjualan sebelum ini. Namun, upaya memelihara pergerakan positif ini menjadi hal yang luar biasa untuk dicapai pada masa ini. Memang saat ini bukan saat mudah buat developer memasarkan produknya, namun strategi bertahan developer dalam pemasaran menjadi salah satu yang dapat dilakukan saat ini melalui digital marketing.
Tentu saja strategi ini menjadi pertimbangan para pengembang. Berdasarkan data KF Map, saat ini supply apartemen baru menyebar (93%) di luar area CBD Jakarta. Tentu saja customer yang cermat akan memanfaatkan momentum ini untuk menangkap peluang menyerap produk properti sebagai bentuk investasi jangka panjang.
Penulis : Muthia, Syarifah Syaukat
Sumber :
https://nasional.kontan.co.id/