Sektor bisnis ritel menjadi salah satu sektor yang terkena dampak dari pandemi. Selain permintaan pasar yang menurun, tantangan juga datang dari komponen-komponen pengeluaran tetap yang harus dibayar oleh pengusaha. Kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang dikeluarkan pemerintah guna menekan pandemi juga turut menjadi faktor melemahnya omzet.
Namun, pandemi yang menekan industri ritel saat ini harus disikapi dengan cepat oleh pelaku usaha agar bisa segera beradaptasi dan melakukan inovasi untuk meningkatkan efisiensi produksi maupun menawarkan produk yang terbaik bagi konsumen.
Beberapa strategi yang dapat dilakukan oleh pelaku usaha antara lain;
Selain strategi diatas, pada industri makanan, para pelaku usaha di sektor ritel fnb juga sudah banyak yang melakukan metode baru diantaranya dengan menjajakan frozen food sampai memaksimalkan layanan pesan antar atau drive thru.
Inovasi menjadi salah satu bagian strategi yang perlu diluncurkan untuk bertahan. Salah satu mal di bilangan Kuningan, Jakarta Selatan menyediakan fasilitas bagi para pesepeda untuk mencoba sensasi berkeliling di area mal guna membangun minat masyarakat untuk berkunjung ke pusat perbelanjaan sekaligus berolahraga. Selain itu, Asosiasi Pengelola Pusat Perbelanjaan Indonesia (APPBI) juga melaporkan pusat perbelanjaan yang memiliki konsep outdoor (terbuka) menjadi incaran masyarakat di masa pandemi karena konsep ini sejalan dengan penerapan protokol kesehatan yang ditetapkan pemerintah. Termasuk ide-ide inovasi yang memanjakan konsumen dengan pilihannya, seperti gerai Mie Instant terlengkap di Ibukota yang ditawarkan disalah satu pusat perbelanjaan di bilangan Jakarta Barat.
Penulis : Miranti Paramita
Source :
https://www.medcom.id/
https://www.antaranews.com/
https://finance.detik.com/
https://analisis.kontan.co.id/
https://food.detik.com/