Begitu banyak perubahan terjadi pada berbagai lini bisnis yang diakibatkan pandemi, kondisi ini membuat para “pemain” harus memutar otak untuk meluncurkan strategi agar dapat bertahan di dunia bisnis. Perubahan ini dapat dilihat dari tingkat kunjungan pusat perbelanjaan yang turun menjadi hanya 50%, bahkan sampai ditutupnya beberapa pusat perbelanjaan.
Dalam kondisi seperti sekarang, memanfaatkan teknologi adalah hal yang paling utama. Sebut saja beberapa supermarket besar di dalam mall, yang mulai menggunakan aplikasi online chat agar transaksi jual beli masih dapat dilakukan. Beberapa supermarket yang telah menggunakan fitur tersebut adalah Transmart, Superindo, dan Hypermart. Untuk restoran dalam mall sendiri, saat ini sekitar 6.800 restoran dalam mall di Indonesia menutup operasional bisnisnya. Di sisi lain masih ada beberapa restoran khususnya di lobi mall yang masih buka, namun sudah tidak melayani makan di tempat.
Bersamaan dengan ditutupnya beberapa bisnis restoran, GAPPMI (Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman) DAN HIPPINDO (Himpunan Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia) bersama-sama mendorong pelaku bisnis makanan dan minuman di mall untuk menjadi online. Fenomena ini tentu mendorong jasa antar mengalami lonjakan permintaan pemesanan makanan online sebesar 40%.
Bisnis retail lainnya yang menggunakan teknologi sebagai inovasi dalam mengembangkan bisnis di tengah kondisi seperti sekarang ini adalah perusahaan retail perlengkapan rumah tangga. Kini, proses jual beli peralatan rumah tangga juga dapat dilakukan secara online, khususnya untuk perlengkapan yang berhubungan dengan kebersihan dan kesehatan.
Bentuk penyesuaian lain yang dilakukan adalah pengalihan anggaran untuk periklanan, baik billboard, katalog dan brosur menjadi iklan pada media digital. Inovasi memang menjadi keharusan sebagai upaya bertahan di tempat pandemi. Namun, apabila telah terjadi pola kebiasaan baru dari masyarakat kelak setelah pandemi, apakah pemanfaatan teknologi online ini masih ramai digunakan ? Inovasi sebagai strategi bertahan pada fase berikutnya tetap diperlukan.
Penulis : Muthia
Sumber :
https://www.hashmicro.com/
https://www.medcom.id
https://finance.detik.com/
https://gaya.tempo.co/
https://www.merdeka.com