Green Building, sebagai bukti nyata komitmen pembangunan terhadap upaya pelestarian lingkungan hidup saat ini telah mewarnai perspektif investor properti di berbagai belahan dunia. Portofolio hijau saat ini menjadi pertimbangan bagi para investor untuk keberlanjutan bisnisnya.

Hal ini menjadi pertanda positif, bahwa perspektif pelestarian lingkungan telah masuk ke ranah bisnis, dan difahami bersama untuk dicapai sebagai kebutuhan bersama untuk keberlanjutan kehidupan umat manusia.

Dalam subsektor properti perkantoran, green building saat ini jelas terlihat pertumbuhannya secara tahunan di berbagai belahan dunia. Knight Frank Asia Pasifik melakukan rekapitulasi gedung perkantoran hijau dalam skala Asia Pasifik, untuk melihat bagaimana tren pertumbuhan permintaan terhadap green building berjalan di Asia Pasifik.

Dari sumber yang sama didapatkan bahwa, Shanghai, Beijing dan Shenzen menjadi 3 kota besar di Asia Pasifik dengan stok green building terbesar di Asia Pasifik. Diikuti dengan Melbourne, Sydney dan Singapore.

Pada semester satu tahun 2023, Shanghai memiliki stok sekitar 7,8 juta meter persegi ruang kantor berbasis hijau. Stok yang cukup fantastis di tengah rerata stok ruang perkantoran hijau di Asia Pasifik yang mencapai 2,3 juta meter persegi saat ini.

Performa tersebut diikuti dengan tingkat kekosongan ruang kantor berbasis hijau di Shanghai yang hanya mencapai 14,2%. Performa yang cukup baik, dibandingkan dengan rerata tingkat kekosongan di Asia Pasifik untuk ruang kantor berbasis hijau yang mencapai 18% di semester satu tahun 2023.

Lalu Bagaimana dengan CBD Jakarta ?

Saat ini, Jakarta memiliki sekitar 1 juta meter persegi ruang kantor berbasis hijau yang ada dalam 14 bangunan tersebar di CBD Jakarta. Dengan tingkat keterisian mencapai 69,8%, atau dengan kata lain tingkat kekosongan mencapai 30,2%.

Memang, gedung perkantoran berbasis hijau di Jakarta merupakan gedung dengan kualitas terbaik saat ini, yang umumnya merupakan gedung berusia muda atau gedung baru. Meski demikian, permintaan gedung berbasis hijau masih datang dari segmen yang terbatas saat ini di Jakarta.

Dengan kesadaran bersama yang terus tumbuh untuk upaya pelestarian lingkungan hidup melalui sektor properti, diharapkan pertumbuhan dan permintaan gedung perkantoran berbasis hijau terus optimis melaju untuk pembangunan ekonomi dan lingkungan hidup yang berjalan beriringan.

Penulis : Syarifah Syaukat

Sumber:

https://www.knightfrank.com/apac-horizon

https://www.knightfrank.com/research/report-library/your-space-10242.aspx