Pandemi yang berdampak pada berbagai sektor, termasuk diantaranya pada sektor properti, salah satunya kondominium. Para investor umumnya akan wait and see untuk melakukan transaksi, dan memperhatikan dinamika kondisi pasar. Berdasarkan rekam jejak pasar kondominium pada semester kedua tahun 2020 yang direkam oleh Knight Frank Indonesia disebutkan tidak begitu signifikan terhadap semester sebelumnya, atau cenderung stabil, baik dari sisi penjualan maupun harga.
Sementara itu, beberapa proyek yang tengah berjalan masih berusaha menyelesaikan proses pembangunan. Terbukti dengan adanya penambahan pasokan pada akhir tahun 2020 mencapai sebesar 220.775 unit.
Meski secara umum relatif stabil harga penawaran, namun jika ditinjau lebih detil, kecederungan penurunan harga terjadi di kisaran 5%. Di tengah penyesuaian harga tersebut, pengembang masih menawarkan produknya dengan beragam insentif, mulai dari uang muka 0%, tambahan diskon untuk uang muka, serta strategi buy now pay later yang ditawarkan.
Untuk pasokan mendatang, yaitu 2021 hingga tahun 2024, Knight Frank Indonesia mencatat 45.781 unit akan masuk pasar, angka ini menunjukan kecenderungan penurunan pasokan baru dari periode sebelumnya.
Sementara itu, pada semester kedua tahun 2020 serapan kondominium terbesar berada segmen menengah (middle) yaitu sebesar 41,6%, yang kemudian selanjutnya diikuti oleh segmen lower middle.
Fakta-fakta informasi pasar tersebut disampaikan dalam Press Conference Jakarta Property Highlight 2H2020 oleh Knight Frank Indonesia pada akhir Januari 2021 lalu. Pada kesempatan tersebut juga disebutkan bahwa, dinamika sektor kondominium yang terjadi di akhir tahun 2020 diprediksi akan terus berlanjut hingga tahun ini.
Penulis : Muthia
Sumber :
Jakarta Property Highlight Sektor Kondominium 2H2020
Press Release Jakarta Property Market Outlook Sektor Kondominium