Sudah dua bulan menutup kegiatan operasionalnya karena pandemi, Sarinah kembali ramai dibicarakan. Di tengah pandemi, Sarinah mengumumkan bahwa saat ini mereka sedang berbenah diri untuk menjadi lebih baik dan dapat mengikuti perkembangan zaman. Sarinah ingin lebih menjangkau semua usia dan berkolaborasi dengan pelaku UKM di seluruh Indonesia. Apa strategi yang dilakukan oleh retailer yang sudah berdiri sejak 1966 ini?
Melalui webinar, Bapak GNP Sugiarta Yasa selaku Direktur Utama PT. Sarinah menuturkan Sarinah akan membangun konsep ritel yang lebih kekinian dan user friendly. Konsep dimana produk lokal Indonesia dapat dihimpun, diperkenalkan secara menarik melalui experience zone. Konsep digital yang menghadirkan pengalaman antara Sarinah dan pembeli, misalnya dengan membatik atau kuliner tradisional Indonesia. Sarinah juga akan membangun Trading House yang memungkinkan pengurusan surat-surat perizinan ekspor produk UKM menjadi lebih mudah. Menghadirkan duty free, dimana produk UKM akan dipajang secara menarik, dengan toko yang mencerminkan kekayaan Indonesia.
Ke depannya melalui pemanfaatan digital Sarinah akan lebih berkolaborasi dengan market place yang sudah hadir. Lokasi strategis Sarinah yang tersebar di seluruh Indonesia akan dioptimalkan untuk produk UKM agar produk lndonesia menjadi tuan rumah di negeri sendiri. Sarinah tidak menolak merek luar negeri untuk bergabung, namun komposisi produk UKM direncanakan lebih besar dari produk internasional.
Dari sisi bangunan akan terdapat bagian yang diubah, walaupun tidak signifikan, seperti penambahan ruang terbuka. Sarinah mengakui, saat ini situasi pandemi sangat berdampak terhadap ritel dan properti perkantoran mereka. Untuk ritel, Sarinah memafaatkan platform digital dalam menjalankan usahanya.
Sama halnya dengan ritel, kegiatan perkantoran di Gedung Sarinah juga sudah berhenti sejak dua bulan lalu. Sugiarta Yasa mengatakan, dalam dua bulan pandemi Covid-19, tidak ada penyewa kantor yang mengundurkan diri. Untuk membantu penyewa di gedung perkantoran Sarinah, manajemen memberikan bantuan berupa delay payment (penundaan pembayaran) kepada penyewa. Diakuinya, tingkat hunian kantor di Sarinah Thamrin saat ini sudah sekitar 95%.
Penulis : Krisnawati Sigiro
Sumber : Sarinah.co.id IndonesiaX webinar 20.