Saat ini para pengembang sedang memperbanyak supply rumah tapak pada kisaran harga Rp1 miliar hingga Rp1,5 miliar. Kisaran harga tersebut sedang banyak diminati oleh masyarakat, terutama para generasi milenial.
Berdasarkan Indonesia Property Market Report Q1 2023, pencarian properti dengan kisaran harga Rp1 miliar hingga Rp1,5 miliar terus meningkat, hingga mencapai 62 persen. Pencarian rumah tapak mendominasi hingga 92 persen dari seluruh pencarian di rentang harga tersebut.
Kenaikan permintaan ini, berbanding lurus dengan supply hunian yang juga meningkat. Volume supply hunian meningkat 2,9 persen pada Januari 2023 jika dibandingkan dengan sebulan sebelumnya. Secara Year-on-Year (YoY) kenaikan supply hunian mencapai 30,2 persen sejak Januari 2022.
Lokasi yang paling populer untuk rumah tapak adalah daerah Jakarta Selatan, Jakarta Barat, dan daerah satelit Ibu Kota, seperti Tangerang, Bekasi, dan Depok. Daerah ini diminati karena merupakan kawasan yang terintegrasi dengan Jakarta dan memiliki aksesibilitas, fasilitas, dan infrastruktur publik yang baik dan terus diperbaharui.
Masyarakat semakin peka oleh pentingnya memiliki rumah dengan lingkungan yang sehat dan memenuhi kebijakan atau regulasi pemerintah terus memberikan sinyal baik bagi properti residensial Indonesia.
Meskipun indeks permintaan hunian secara keseluruhan mengalami penurunan, namun peningkatan minat rumah tapak di atas Rp1 miliar mengindikasikan daya beli properti masih terjaga. Properti hunian adalah pilihan yang tepat untuk melakukan investasi di tengah ancaman inflasi.
Menurut laporan Asia Pacific Prime Residential Index yang dirilis oleh Knight Frank Asia Pasifik 2H 2022, menyebutkan bahwa Jakarta memiliki pertumbuhan harga residential premium sebesar 0,9 persen YoY atau relatif lebih tinggi dari rerata Asia Pasifik. Selain itu Indonesia juga terpilih menjadi salah satu dari 10 negara yang diminati oleh crazy rich dari Korea Selatan dan Australia.
Penulis: Tristan Dimastyo Ramadhan
Sumber:
www.ekonomi.bisnis.com
www.medcom.id