Proyek MRT Jakarta Fase 2A yang menghubungkan Stasiun Glodok ke Stasiun Kota semakin menunjukkan perkembangan signifikan dan diharapkan dapat beroperasi pada tahun 2028. Seksi ini adalah bagian dari fase pengembangan MRT Jakarta yang bertujuan untuk memperluas aksesibilitas transportasi publik di pusat kota, terutama di daerah Glodok dan Kota Tua, yang dikenal sebagai pusat sejarah dan komersial Jakarta.
Per awal November 2024, progress Proyek MRT Fase 2A CP203 yang digarap melalui Kerja Sama Operasi (KSO) Sumitomo Mitsui Construction Co. & Hutama Karya (SMCC-HK JO) telah mencapai progres signifikan hingga 63 persen. Progres ini tidak hanya mempengaruhi sektor transportasi, namun juga memberikan dampak yang signifikan bagi potensi perkembangan properti dan area komersial di sepanjang jalur ini.
Pada tahap konstruksi saat ini, telah dilakukan seremonial Breakthrough TBM-1, di mana tunnel (terowongan) pada CP203 sepanjang 1,4 kilometer yang menghubungkan Stasiun Kota-Glodok-Mangga Besar telah selesai. Stasiun Glodok dan Stasiun Kota dirancang untuk menjadi hub yang modern dan terintegrasi, mempermudah pergerakan masyarakat di kawasan tersebut.
Pembangunan ini juga dirancang dengan pendekatan yang menjaga karakter kawasan cagar budaya, sehingga tidak hanya berfokus pada transportasi modern, tetapi juga mempertimbangkan aspek keberlanjutan dan pelestarian budaya. Fasilitas transportasi yang lebih baik ini akan meningkatkan aksesibilitas ke kawasan Kota Tua, Glodok, serta bangunan-bangunan bersejarah seperti Museum Fatahillah, Jembatan Kota Intan, dan berbagai situs budaya lainnya.
Dari perspektif properti, kehadiran MRT ini membuka peluang investasi yang besar di sepanjang koridor Glodok-Kota. Kawasan yang sebelumnya kurang terjangkau ini diharapkan akan mengalami kenaikan nilai properti, khususnya untuk jenis properti komersial seperti perkantoran, pusat perbelanjaan, dan layanan publik. Proyek MRT Fase 2A juga diharapkan dapat memicu revitalisasi kawasan sekitar, mengundang investor untuk mengembangkan fasilitas-fasilitas modern yang bersinergi dengan elemen budaya dan tradisional yang ada.
Bagi area komersial, proyek ini menjadi angin segar karena adanya MRT akan meningkatkan jumlah kunjungan dan daya tarik kawasan ini sebagai destinasi wisata. Dukungan transportasi yang memadai akan membuat pengunjung lebih mudah menjangkau kawasan cagar budaya, sehingga menciptakan potensi ekonomi baru bagi usaha komersial di sekitarnya, termasuk kafe, restoran, dan toko ritel modern yang tetap mempertahankan nilai budaya lokal. Dengan desain dan integrasi yang mengedepankan harmoni antara modernitas dan budaya, MRT Fase 2A berpotensi menjadi titik pusat revitalisasi budaya dan komersial di kawasan Kota Tua.
Selain sebagai fasilitas transportasi, MRT Fase 2A juga mendukung program revitalisasi kawasan cagar budaya dengan menciptakan lingkungan yang lebih tertata dan mudah diakses. Hal ini tidak hanya meningkatkan nilai ekonomi kawasan tetapi juga memastikan bahwa warisan budaya Jakarta tetap terjaga dan dapat dinikmati oleh generasi mendatang. Dengan demikian, proyek MRT Fase 2A dari Stasiun Glodok ke Stasiun Kota merupakan katalis bagi pengembangan properti, pertumbuhan ekonomi komersial, dan pelestarian budaya yang akan memperkuat daya tarik Jakarta sebagai kota pintar yang kaya akan sejarah dan inovasi.
Penulis : Muhamad Ashari
Sumber :
https://jakartamrt.co.id/
https://www.kompas.com/
https://finance.detik.com/