Desa Tanjung Setia yang terletak di Kecamatan Pesisir Selatan, Kabupaten Pesisir Barat, Provinsi Lampung merupakan salah satu destinasi yang ramai didatangi oleh warga negara asing setiap tahunnya.
Kabupaten Pesisir Barat memiliki potensi besar dalam keindahan alam pantainya untuk mempromosikan pariwisata dan menarik wisatawan mancanegara. Untuk mencapai tujuan tersebut, pemerintah mengadakan sebuah acara olahraga wisata atau Sport Tourism sebagai bagian dari strategi promosi wisata. Acara yang dimaksud adalah Kejuaraan Surfing Internasional "Krui Pro", yang diselenggarakan bekerja sama dengan World Surf League (WSL) melalui Persatuan Selancar Ombak Indonesia (PSOI) dan Asian Surfing Cooperative (ASC). Kegiatan yang sudah berlangsung dari tahun 2017 ini bertujuan untuk mengembangkan wisata surfing di Indonesia.
WSL Krui Pro QS 5000 Tahun 2024 akan dihadiri oleh para peselancar yang berasal dari 19 negara. Adanya acara ini mampu memulihkan pariwisata selancar di Pesisir Barat, serta meningkatkan perekonomian masyarakat setempat. Berdasarkan laporan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (2023), WSL Krui Pro tahun 2022 berhasil memberikan dampak ekonomi langsung terhadap masyarakat di sekitar Kawasan Wisata Pesisir Barat hingga sebesar Rp4.015.412.500 (Empat Miliar Lima Belas Juta Empat Ratus Dua Belas Ribu Lima Ratus Rupiah).
Dari tahun ke tahun, jumlah properti penginapan yang ada di Desa Tanjung Setia terus bertambah seiring dengan pertumbuhan wisatawan yang datang ke daerah ini. Pada tahun 2017, terdapat sekitar 14 penginapan yang dibangun di sekitar objek wisata Pantai Tanjung Setia. Hingga saat ini, tercatat sudah terbangun lebih dari 60 penginapan di wilayah ini. Oleh karena itu, pasar properti di Desa Tanjung Setia, Kabupaten Pesisir Barat menjadi destinasi investasi yang menarik, terutama bagi mereka yang mencari keuntungan jangka panjang.
Berdasarkan analisis, pasar properti di Kabupaten Pesisir Barat diperkirakan akan terus tumbuh seiring pertumbuhan objek wisata Pantai Tanjung Setia yang semakin populer di kalangan wisatawan mancanegara.
Peningkatan jumlah penginapan tersebut telah memicu munculnya berbagai fasilitas pendukung lainnya. Pemerintah juga mulai menata objek wisata Pantai Tanjung Setia, memberikan ciri khas agar mudah dikenali, dan menunjuk pengelola untuk mengelola tempat wisata ini. Masyarakat setempat juga aktif berpartisipasi dengan membuka berbagai jenis usaha baru seperti rumah makan, toko peralatan selancar, dan warung-warung di sekitar lokasi wisata. Sehingga, juga mendorong peningkatan harga tanah di wilayah tersebut karena tingginya minat terhadap tanah.
Selain itu, pembangunan infrastruktur yang memadai, seperti jaringan jalan dan jaringan listrik, juga diperhatikan secara khusus guna menunjang kenyamanan bagi para wisatawan. Dengan perbaikan akses dan fasilitas, Desa Tanjung Setia memiliki potensi besar untuk terus berkembang dan menarik lebih banyak investasi properti di masa yang akan datang.
Nama: Mutiara Saniyya
Sumber:
https://www.kemenparekraf.go.id/
https://www.rri.co.id/
https://www.jetsiber.com/
https://www.google.com/travel/