TEMPO.CO, Jakarta - Konsultan properti Knight Frank Indonesia mencatat penjualan lahan industri di kawasan Jakarta dan sekitarnya sepanjang 2020 tumbuh 68,4 persen dengan total serapan lahan mencapai 185,9 hektare, yang menunjukkan sinyal positif tetap bergeraknya sektor itu di tengah pandemi.
Tingkat serapan saat ini sepanjang 2020 tercatat 185,9 hektare. “Performa Bekasi cukup tinggi," kata Senior Research Advisor Knight Frank Indonesia Syarifah Syaukat dalam paparan Jakarta Property Highlights 2020, Kamis, 18 Februari 2021.
Syarifah menjelaskan pasokan ketersediaan lahan saat ini mencapai 13.076 hektare dengan adanya tambahan pasokan di koridor timur.
Serapan lahan terbesar di tahun 2020 berasal dari Bekasi. Sekitar 68 persen yang terserap untuk kegiatan di sektor otomotif, data center, pergudangan, FMCG, manufaktur dan perdagangan. Selain itu, serapan lahan industri juga berasal dari sektor-sektor seperti logistik, alat kesehatan, elektronik, tekstil dan e-commerce.
Harga lahan relatif meningkat 6 persen dari periode tahun sebelumnya, dengan service charge yang stagnan. Kendati demikian, dengan tren positif itu, ada kecenderungan kenaikan harga lahan pada periode 2021.
Sebagai wilayah dengan kantong penyerapan terbesar, koridor timur miliki kisaran harga jual lahan Rp2,4 juta-Rp2,8 juta. Negosiasi akan diberlakukan untuk pangsa lahan yang lebih luas atau lebih dari 3 hektare.
Koridor timur Jakarta menjadi tujuan industri prospektif karena didukung oleh infrastruktur yang sudah ada maupun yang akan dibangun, mulai dari jalan tol, hingga kereta cepat. "Pembangunan industri di Jawa Barat bagian timur juga menjadikan wilayah ini sedemikian kuat dan mendominasi, dan memang juga karena telah ada aglomerasi yang sudah cukup kuat di koridor timur."
Manager Industrial Knight Frank Indonesia Ipung Rachmaningtyas mengatakan lahan industri di Jakarta dan sekitarnya memang memiliki kelebihan masing-masing. "Tapi area yang memiliki infrastruktur yang sudah tertata rapi, dengan akses menuju tol yang mumpuni itu yang paling menikmati keunggulan-keunggulan itu (serapan tinggi)."