Pasar Konstruksi Pulih Pertengahan 2021 | KF Map – Digital Map for Property and Infrastructure in Indonesia
Pasar Konstruksi Pulih Pertengahan 2021
Monday, 7 December 2020

JAKARTA, Investor.id – BCI Asia berharap pasar konstruksi kembali bertumbuh pada pertengahan 2021. Tahun ini, pasar konstruksi terpukul oleh pandemi Covid-19 yang melanda Indonesia sejak Maret 2020. “Kondisi pasar konstruksi memerlukan resilience dari para pelaku konstruksi,” ujar Pietter Sanjaya, general manager Emerging Market BCI Asia, dalam siaran pers yang diterima Investor Daily, baru-baru ini. Dia menjelaskan, untuk dapat bertahan dalam kondisi yang sulit diperlukan navigasi dan arahan yang terpercaya. Hal itu agar bisnis khususnya pada industri konstruksi dapat mengambil keputusan tepat dan dapat melalui kondisi yang sulit sebagai pemenang.

BCI Asia memperkirakan, pemulihan pasar konstruksi terjadi secara bertahap mulai kuartal ketiga 2021, setelah penurunan yang disebabkan oleh pandemi Covid-19 pada 2020. “Bisnis konstruksi terdampak pandemic Covid-19. Kini, kami menuju kembali ke raihan tahun lalu,” ujar Janti Komadjaja, presiden direktur PT Total Bangun Persada Tbk, dalam jumpa pers virtual, baru-baru ini.

Mengutip laporan keuangan perseroan, per akhir September 2020, pendapatan usaha Total Bangun Persada tercatat sekitar Rp 1,80 triliun. Angka itu turun sekitar 7%, dibandingkan torehan periode sama 2019 yang sekitar Rp 1,94 triliun. BCI Asia memprediksi, pasar konstruksi sedang menuju pemulihan, namun mungkin akan melambat sampai masalah kesehatan teratasi. “Meskipun pemulihan pasar konstruksi akan berjalan lambat, masih ada peluang pada proyek pembangunan gedung yang mulai konstruksi tahun 2021,” jelas Prita Ananda, BCI Economics Client Service Manager. Dia memperkirakan, pembangunan gedung tumbuh menjadi Rp 197,80 triliun pada 2021.

Hal itu didukung oleh pertumbuhan pada sektor perumahan dan industri yang akan terus menjadi sektor unggulan dalam pemulihan perekonomian. “Kategori residensial diperkirakan mencapai nilai konstruksi Rp 52,46 triliun atau naik 48,71% pada 2021,” papar Prita. Menurut dia, proyek apartemen yang tertunda akan menjadi prioritas untuk dimulai kembali.

Tren positif menunjukkan dengan menguatnya penjualan pasar perumahan yang tertunda, tren proyek perumahan baru akan terus berlanjut dan permintaan kota-kota terintegrasi pascawabah pandemi akan meningkat. Sementara itu, sektor industri diperkirakan meningkat pada 2021 dengan nilai konstruksi mencapai Rp 16,76 triliun atau naik 48,13%. Ada beberapa sektor pendorong eskalasi ini, seperti pertumbuhan permintaan gudang dari FMCG, e-commerce & retailer online, dan logistik pihak ketiga.

Selain itu, pendorong lainnya adalah pemerintah yang proaktif mempersiapkan berbagai kawasan industri baru untuk menarik lebih banyak investasi. Di sisi lain, permintaan lahan kawasan industri di Indonesia dinilai terus berlangsung hingga 2021. Isyarat itu salah satunya terlihat dari serapan di kawasan industri terbesar, yakni Greater Jakarta yang mencatat penjualan lahan 107 hektare (ha) sepanjang Januari-September 2020. "Serapan lahan industri di Jakarta dan sekitarnya per akhir September 2020 sebesar 107 hektare. Kami juga optimistis ada kawasan industri baru seperti di koridor timur Jakarta yang merefleksikan adanya permintaan tinggi dari sektor industri. Permintaan lahan kami perkirakan akan terus berlanjut hingga 2021," tutur Senior Advisor Research Knight Frank Indonesia Syarifah Syaukat, dalam paparan virtual, belum lama ini.

Penulis : Edo Rusyanto

Sumber : 

https://investor.id/business/pasar-konstruksi-pulih-pertengahan-2021

Share:
Back to Blogs