Sektor Industri merupakan salah satu sektor yang didorong untuk terus meningkat dalam momentum pemulihan ekonomi pasca pandemi saat ini. Berdasarkan Industrial Market Overview H1 2022 yang dilakukan oleh Knight Frank Indonesia, terungkap bahwa total pasokan kumulatif industri di wilayah Greater Jakarta meningkat 4,3% (YoY), atau mencapai 13.734 hektar pada paruh pertama tahun 2022.
Kenaikan serapan lahan pada sektor industri tersebut memiliki beberapa multiplier effect seperti pertumbuhan ekonomi dan peningkatan jumlah lapangan pekerjaan. Namun tidak bisa dipungkiri masih adanya tantangan pengelolaan limbah dari sektor industri.
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan mencatat pada tahun 2021 Indonesia menghasilkan timbulan limbah B3 dari sektor industri mencapai 60 juta ton. Hal ini berdampak kepada lingkungan sekitar, dimana ditemukan bahwa pada tahun 2021 KLHK mencatat bahwa 59% sungai di Indonesia masih dalam kondisi tercemar berat.
Tahun ini, pemerintah menerapkan konsep smart eco industrial park terhadap beberapa industrial estate di Indonesia. Melalui konsep tersebut, limbah dan juga polusi hasil dari kegiatan Industri akan dikelola dengan baik dan menerapkan prinsip daur ulang yang ramah terhadap lingkungan hidup.
Denmark, menjadi salah satu negara yang telah mampu memanfaatkan limbah B3 sebagai bahan substitusi dalam produksi semen. Melalui alternatif tersebut, Denmark berhasil mengkonversi produk sekaligus menjaga lingkungan.
Konsep smart eco industrial park tersebut tentunya menjadi salah satu langkah yang efektif dalam mengatasi permasalahan limbah industri yang masih kerap terjadi pada saat ini. Untuk itu penerapan konsep tersebut harus terus dioptimalkan demi menjawab permasalahan limbah Industri di Indonesia.
Penulis: Rafiq Naufal Kastara
Sumber:
Knight Frank Indonesia Industrial Market Overview H1 2022
environment-indonesia.com
tangerangkab.go.id
bbplm-jakarta.kemendesa.go.id
Artikel Terkait: