Pada tahun 2024, generasi milenial (usia 28 tahun – 43 tahun) dan generasi Z (usia 12 tahun – 27 tahun) merupakan proporsi generasi tertinggi di Indonesia yaitu sekitar 25,87% dan 27,94% dari total penduduk di Indonesia.
Memahami preferensi dari generasi ini sangat dibutuhkan, mengingat proporsinya yang besar dan generasi tersebut merupakan salah satu penggerak ekonomi di Indonesia. Preferensi, ekspektasi, asumsi, persepsi yang berkembang ini generasi ini dapat digunakan sebagai bahan dasar informasi untuk menyusun kebijakan di berbagai sektor, tanpa terkecuali di sektor properti.
Dilansir dari hasil riset yang dilakukan oleh IDN Times, hanya 24% dari responden yang tergolong generasi milenial menabung untuk membeli rumah. Menurut generasi milenial, membeli rumah merupakan langkah penting menuju kemapanan finansial dan penciptaan hubungan yang kuat dalam suatu komunitas. Sementara itu, untuk jenis rumah yang diidamkan, lebih dari setengah responden memilih rumah dengan ukuran dibawah 100 meter persegi dengan harga < Rp. 1 Miliar. Dalam memilih hunian, beberapa faktor yang mempengaruhi adalah lokasi (60,0%) dan harga (34,4%).
Namun untuk generasi z, kepemilikan hunian bukanlah tanda kemapanan finansial namun merupakan salah satu instrumen investasi. Menabung untuk membeli rumah merupakan prioritas utama bagi generasi Z kelompok produktif, yang berusia 21 – 26 tahun. Pembelian hunian juga dianggap sebagai milestone dalam financial statement terutama dari segi investasi. Kepemilikan hunian dianggap sebagai kunci masa depan yang stabil di tengah ketidakpastian ekonomi saat ini. Berkaitan dengan preferensi, rumah dengan ukuran kurang dari 100 meter persegi dengan harga kurang dari Rp 500 juta menjadi pilihan mayoritas dari generasi z.
Jika berkaitan dengan skema pembiayaan, baik generasi milenial dan generasi z lebih memilih opsi KPR/KPA, setidaknya sekitar 89 – 99 persen dari responden menyatakan hal tersebut.
Hal ini sejalan dengan survey yang dilakukan oleh Bank Indonesia dimana kedua kelompok tersebut menyumbang pertumbuhan kredit konsumsi pada bulan Agustus 2023 sekitar 17,18% (YoY). Namun, meskipun menjadi penggerak dari kredit konsumsi, Deputi Gubernur Senior BI Destry Damayanti menyebutkan bahwa kedua generasi tersebut masih membutuhkan dukungan stimulus. Stimulus ini bisa dalam bentuk bunga kredit yang bertahap, dan insentif lainnya seperti insentif PPN DTP yang saat ini sedang ditawarkan oleh pemerintah.
Melihat masifnya demand dari generasi tersebut dan polemik backlog yang kian meningkat, maka wacana memperpanjang masa tenor KPR hingga 35 tahun menjadi salah satu solusi. Walaupun masih terdapat pro dan kontra terkait penerapannya, rancangan ini perlu didukung studi lebih mendalam untuk mengetahui tantangan dan potensi kendala dalam penerapannya.
Penulis: Lusia Raras
Sumber:
https://kfmap.asia/blog/perilaku-konsumsi-generasi-milenial-di-tahun-2023/2384
https://kfmap.asia/blog/gen-z-dan-ceritanya-dalam-investasi-properti/1963
www.idntimes.com