Sektor properti, dengan ratusan turunan sektor ekonomi menjadi salah satu yang diharapkan memiliki daya ungkit terhadap pertumbuhan ekonomi nasional.
Setelah masa pemilu, dan masa pandemi di tahun sebelumnya, para pemangku kepentingan bidang properti memprediksikan bahwa sektor ini akan bangkit, meski perlahan dan bertahap, tapi masanya diharapkan untuk segera tiba, hal ini karena masa bertahan yang terus berkelanjutan dinilai akan berdampak tidak baik bagi pertumbuhan properti dan ratusan sektor turunannya.
Pada sektor residential, rumah tapak dinilai tumbuh positif meski belum normal seperti masa pra-pandemi. Namun, rumah vertikal masih cukup challenging untuk menatap performa yang sama dengan masa sebelum pandemi. Insentif PPN DTP dinilai cukup membantu pertumbuhan sektor residential saat ini.
Lalu bagaimana dengan sektor properti komersial di Jakarta ?
Perkantoran, sektor ini menjadi sektor yang menghadapi tantangan terus-menerus. Mulai dari pasokan yang berlimpah, berlakunya wfh di masa pandemi, dan tertahannya ekspansi dari berbagai lini usaha, baik pada skala nasional, regional maupun global. Saat ini okupansi terbilang stagnan di kisaran 73-75% untuk gedung perkantoran di CBD Jakarta.
Ritel, sektor ini memiliki karakter shorter term bounce setelah pandemi, jika dibandingkan dengan sektor yang lainnya. Memang untuk ritel pada kelas tertentu relatif dapat bangkit kembali, bahkan performanya sudah kembali ke masa sebelum pandemi, dengan okupansi yang lebih tinggi dari okupansi rerata yaitu berkisar 80%. Namun, tidak demikian pada segmen middle-low, yang hingga saat ini masih sulit untuk bangkit, tidak hanya okupansi yang terkoreksi, tetapi juga harga sewa/harga jual ruang yang terus terkoreksi.
Industri, sektor ini dikenal memiliki resiliensi yang tinggi meski di tengah pandemi. Bahkan di paruh pertama tahun ini, performa industri yang direfleksikan dari luasan lahan yang terjual di Greater Jakarta sampai Subang tercatat yang tertinggi dalam 3 tahun terakhir. Occupier yang aktif menyerap lahan di kawasan industri datang dari sektor Automotive, Data Center dan FMCG. Sementara itu, mengikuti sektor-sektor tersebut terdapat sektor pengemasan, konstruksi dan logistik yang juga potensial menyerap lahan.
Saat ini belum semua subsektor properti bangkit dan pulih, karakter tiap sektor menentukan daya ungkit masing-masing dalam mencapai performa optimalnya. Kebijakan Pemerintah diharapkan dapat memberi stimulus positif, baik pada konsumen maupun investor, sehingga pasar dapat bergerak lebih baik.
Penulis : Syarifah Syaukat
Sumber:
https://kfmap.asia/research/jakarta-rental-apartment-market-overview-2h-2023/3239
https://kfmap.asia/research/jakarta-retail-market-overview-2h-2023/3163
https://kfmap.asia/research/jakarta-strata-apartment-market-overview-2h-2023/3162
https://kfmap.asia/research/industrial-market-overview-2h-2023/3107