Labuan Bajo, berlokasi di kabupaten Manggarai Barat di Nusa Tenggara Timur (NTT). Sebagai destinasi wisata di Timur Indonesia, Labuan Bajo menjadi salah satu yang menarik para pengunjung domestic dan mancanegara, hal ini bukan tanpa alasan, setidaknya ada beberapa alasan atas keunggulan destinasi ini, diantaranya potensi keindahan alam, atraksi budaya, kuliner, fesyen dan kerajinan lokal.
Dengan demikian tidak mengherankan jika beberapa negara menyatakan minat untuk berinvestasi dalam pengembangan pariwisata di Labuan Bajo, sebut saja Australia dan Singapura.
Investor asal Australia setidaknya telah berinvestasi sebesar US1M untuk pengembangan resort, dan perawatan Komodo sebagai ekowisata alternatif. Memang, jarak tempuh antara Labuan Bajo (NTT) dan Australia hanya memakan waktu sekitar 2,5 jam dengan kapal pesiar.
Namun, masih ada beberapa pekerjaan rumah dalam pengembangan wisata di Labuan Bajo. Sebut saja pengelolaah sampah, peningkatan kapasitas bandara, pemindahan area terminal peti kemas. Sebagai wilayah KEK (Kawasan Ekonomi Khusus), maka sudah sangat wajar pengembangan infrastruktur dilakukan secara prima untuk mendukung fungsi wilayah unggulan wisata ini.
Pemerintah, melalui Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif menyebutkan akan memberikan kemudahan dan insentif bagi para investor, seperti fasilitas tax allowance, pembebasan pajak penjualan atas kapal pesiar, super deducted tax dan skema public private partnership.
Sementara itu, berdasarkan data realisasi penanaman modal asing (PMA) dan penanaman modal dalam negeri (PMDN) di tahun 2017, tercatat dari 58 PMA yang masuk ke Manggarai Barat, 77,6% merupakan investasi di sektor pariwisata. Sementara dari 68 PMDN yang masuk 61 investor menanamkan modalnya di sektor pariwisata.
Sementara itu, di awal tahun 2020, PT Pembangunan Perumahan bekerja sama dengan PT ASDP Persero menanamkan investasi untuk proyek pembangunan Kawasan Marina Labuan Bajo. Kawasan ini memang ditetapkan dan diarahkan pengembangannya sebagai kawasan terpadu pariwisata berdasarkan program prioritas pemerintah.
Penulis : Syarifah Syaukat
Sumber :
www.travel.kompas.com
www.bkpm.go.id
www.idxchannel.com
www.jelajah.kompas.id
www.industri.kontan.co.id