Sektor industri menjadi salah satu sub sektor properti yang memiliki optimisme meski di tengah pandemi, terlebih dengan berbagai kondisi perbaikan pandemi dan pemulihan ekonomi. Sektor industri dipercaya akan memberikan kontribusi yang signifikan.
Jika kita melihat kinerja sektor industri dalam 5 tahun terakhir berdasarkan pertumbuhan harga lahan, maka kita dapat menemui fluktuasi mulai dari 1% sampai 10%. Database dari Jakarta Property Highlight mengungkap rerata pertumbuhan berada pada kisaran 4%. Sementara itu, memasuki tahun 2021, angka tersebut beranjak meningkat menjadi 7%.
Tidak mengherankan mengingat berbagai dorongan datang untuk pertumbuhan di sektor ini, mulai dari insentif pemerintah, kemunculan industri data center, dan yang terakhir adalah perkembangan kendaraan listrik. Belum lagi pertumbuhan e-commerce yang mampu menstimulasi permintaan gudang, baik yang berada di kawasan industri maupun di luar.
Hal di atas pada dasarnya telah direfleksikan oleh laporan Badan Pusat Statistik (BPS) pada kuartal kedua tahun 2021, yang menyatakan bahwa pertumbuhan positif industri pengolahan non migas atau manufaktur mencapai 6,91%. Pertumbuhan ini tidak hanya terjadi pada kawasan industri di greater Jakarta, tapi di Indonesia secara umum, meski performa kawasan industri di Pulau Jawa masih mendominasi hingga saat ini.
Kondisi ini tidak terlepas dari kantong demografi Indonesia saat ini yang berada dalam era bonus demografi dengan penduduk usia produktif yang dominan. Hal tersebutlah yang menjadikan Indonesia menjadi pasar potensial untuk ragam produk industri.
Seminar yang dilakukan oleh Suryacipta Swadaya dan Kementerian Perindustrian berjudul Massive Growth Opportunity in Indonesia’s EV Industry pada Rabu, 3 November 2021 menyebutkan bahwa saat ini Indonesia merupakan pasar kendaraan listrik terbesar di dunia. Dengan demikian inovasi dan pengembangan industri kendaraan listrik marak berkembang di tanah air.
Penulis : Syarifah Syaukat
Sumber:
www.bisnis.com
www.idpro.id