Industri konstruksi kerap kali ikut berkontribusi terhadap pencemaran dan kerusakan lingkungan. Untuk itu dibutuhkan upaya mitigasi bidang konstruksi terhadap potensi kerusakan lingkungan. Dalam hal ini, berbagai pihak mulai dari regulator, investor, hingga developer perlu bekerja sama mewujudkan proyek ramah lingkungan.
Jakarta International Stadium, salah satu ruang publik baru di utara kota Jakarta, digadang-gadang merupakan gedung ramah lingkungan sekaligus stadion sepak bola pertama di Indonesia yang membawa konsep sustainability (keberlanjutan). JIS mengantongi predikat platinum dengan skor 91 untuk pengakuan green design recognition dari Green Building Council Indonesia (GBCI).
Jakarta Propertindo (Jakpro) dipercaya untuk memimpin pembangunan proyek JIS dengan mengusung perhatian terhadap lingkungan hidup. Hal ini tercermin dari sejumlah teknologi ramah lingkungan, seperti berikut ini.
Panel Surya
Atap stadion memiliki 1,080 unit panel surya dengan total kapasitas 367 kWp yang berguna untuk menyerap dan memanfaatkan tenaga energi matahari. Panel surya ini mampu menghemat sekitar 5 persen kebutuhan listrik untuk stadion utama. Penggunaan teknologi ini diharapkan dapat membantu mengurangi masalah penggunaan energi yang umumnya disumbang oleh properti.
Zero Run Off
Teknologi Zero Run Off juga turut dihadirkan pada stadion sepak bola JIS. Menurut Project Manager Jakpro, Arry Wibowo, mekanisme ini berupaya menghindari banjir dengan mencegah limpasan dan genangan hujan di area sekitar stadion di Desa Papanggo, Kecamatan Tanjung Priok. Sehingga hujan atau air permukaan tidak akan membanjiri wilayah sekitarnya, melainkan akan diserap dan dialirkan melalui saluran air kota dan kanal-kanal di Jakarta Utara. Langkah ini akan menjadi solusi bagi bencana banjir yang tak jarang melanda wilayah Jabodetabek.
Penggunaan Air
Stadion JIS juga dilengkapi dengan instalasi khusus untuk konservasi air yang memanfaatkan bahan yang ramah lingkungan. Fitur berhenti otomatis juga terpasang di wastafel ruang ganti atlet, keran air, dan pancuran, dengan masing-masing elemen mengikuti standar industri. Pancuran air, misalnya, harus digunakan dengan kecepatan kurang dari sembilan liter per menit sebagai upaya menghemat air.
Sensor Gas CO2
Di dalam stadion berstandar FIFA ini juga terpasang sensor monitoring gas CO2 (karbondioksida). Sensor ini akan digunakan di ruangan dengan kepadatan tinggi, seperti ruang ganti pemain, ruang konferensi, ruang media, dan zona campuran. Pemasangan alat ini sangat berfungsi membantu mendeteksi tingkat kualitas udara gas CO2 di suatu bangunan.
Cat Weathercoat
Pengembang Stadion JIS juga memilih cat yang diklaim berkualitas tinggi dan ramah lingkungan. Mowilex Weathercoat Supreme dipilih oleh tim desain Jakpro untuk digunakan pada fasad JIS. Formula premium cat ini tiga kali lebih tahan terhadap cuaca dibandingkan cat eksterior lain di kelasnya. Jenis cat tersebut juga tahan terhadap cuaca ekstrem, kelembaban tinggi, dan sinar UV. Solusi ini dapat mengusir debu, kotoran, dan jamur karena formula ramah lingkungan yang bebas formaldehida dan rendah VOC (Volatile Organic Compound).
Transportasi Publik
Tak hanya berfokus pada fisik bangunan saja, JIS yang dirancang dengan konsep Transit Oriented Development (TOD) ini terhubung dengan moda transportasi umum. Stadion ini terintegrasi dengan moda transportasi publik seperti MRT, LRT, KRL, serta akses tol. Sistem ini akan membantu mengurai masalah kemacetan dan peningkatan polusi udara khususnya di kawasan sekitar stadion.
Apabila dibandingkan negara-negara maju di Eropa atau Amerika, negara-negara Asia Tenggara masih jauh tertinggal dalam penerapan konsep bangunan ramah lingkungan. Oleh karena itu, pembangunan stadion JIS yang mengusung konsep green building ini merupakan sebuah langkah positif yang direalisasikan di Indonesia.
Penulis: Dinda Amalia Ichsani
Sumber:
www.antaranews.com
www.jakarta-propertindo.com
www.newsdelivers.com