Di tengah pandemi yang masih melanda, tidak menyurutkan performa sektor properti terutama di sektor industri untuk terus meningkatkan performa. Para pelaku industri terus optimis sektor ini mampu bertahan di tahun ini.
Optimisme tersebut tercermin berdasarkan publikasi Knight Frank Asia-Pacific Warehouse Review untuk periode H2-2021, yang mencatat adanya peningkatan tipis sebesar 0,5 persen (year on year/yoy) terhadap tingkat sewa pergudangan di 17 kota utama di regional Asia Pasifik.
Lalu bagaimana dengan kondisi di Indonesia?
Jakarta mencatat pertumbuhan harga sewa ruang logistik pada kenaikan sebesar 2,8%. Hal ini tentu menjadi angin segar di tengah pandemi. Dari prediksi Knight Frank Asia Pasifik, sektor industri di Indonesia akan memiliki performa yang stabil dan terus meningkat.
Meningkatnya sektor industri di Jakarta tidak lepas dari logistik yang memiliki peran penting dalam menunjang kegiatan rantai pasok. Perkembangan logistik saat ini sangat dipengaruhi oleh banyaknya sektor bisnis yang bergerak secara online, terutama bisnis E-commerce sebagai salah satu kontributor utama dari tren perkembangan logistik dan pergudangan.
Seiring dengan pembatasan interaksi masyarakat di luar rumah selama pandemi, berbelanja online memang menjadi alternatif untuk memenuhi kebutuhan harian. Sebagai implikasinya, pertumbuhan E-commerce tersebut pun secara langsung telah memberikan efek yang signifikan kepada industri logistik, dimana semakin tinggi pula permintaan untuk pengadaan fasilitas dari logistik perkotaan.
Bagaimana pengaruhnya terhadap bisnis pergudangan?
Tingkat hunian saat ini bahkan menunjukkan angka yang masih tinggi. Dan kalau dilihat dari masing-masing daerah juga masih cukup sehat, saat ini kawasan industri Cikarang yang merupakan salah satu pusat pasokan gudang, dengan tingkat hunian mencapai 88%.
Namun demikian, mayoritas gudang di Indonesia tergolong masih konvensional, sehingga investasi pergudangan yang masif juga diperlukan guna beralih ke sistem yang lebih modern dengan sistem otomatisasi.
Peningkatan kuantitas dan kualitas gudang modern perlu dilakukan seiring dengan meningkatnya tren belanja online, dan dinamika kebutuhan pasar kedepan. Hal ini tentu membuka peluang investasi baru baik asing maupun domestik untuk masuk ke segmen ini.
Penulis : Muhamad Ashari
Sumber:
KFMap.asia