Indonesia Perkuat Sektor Industri Dalam Presidensi G20 | KF Map – Digital Map for Property and Infrastructure in Indonesia
Indonesia Perkuat Sektor Industri Dalam Presidensi G20
Monday, 18 April 2022

Perhelatan G20 di Indonesia saat ini menjadi momentum Indonesia untuk berkontribusi dalam pemulihan ekonomi regional maupun global. G20 sendiri merupakan event Kerjasama multilateral yang berfokus pada isu keuangan dan non keuangan. G20 berlangsung dari Desember 2021 hingga November 2022.

Salah satu yang menarik dalam perhelatan G20 adalah adanya Trade, Investment, dan Industry Working Group (TIIWG). Masuknya industri dalam nomenklatur ini merupakan hal baru dalam sejarah gelaran G20 dan merupakan inisiatif Indonesia sebagai tuan rumah Presidensi 2022. Adapun harapan dari TIIWG ini dapat menjadi peluang Kerjasama percepatan industry 4.0.

Industri 4.0 menjadi hal yang menarik karena memiliki potensi untuk meningkatkan produktivitas dan daya saing, mengurangi konsumsi energi dan sumber daya, serta meningkatkan efisiensi dan efektivitas sumber daya. Selain itu, beberapa penelitian menyebutkan bahwa sektor manufaktur yang telah mengadopsi industry 4.0 mampu lebih Tangguh dalam menghadapi krisis seperti dampak dari pandemi.

Dalam TIIWG sendiri, sekurangnya akan dibahas tiga dari enam isu utama yaitu peran sistem perdagangan multilateral untuk akselerasi pencapaian sustainable development goals (SDGs), perdagangan digital dan rantai nilai global berkelanjutan (sustainable global value chain/GVCs), serta industrialisasi inklusif yang berkelanjutan melalui industry 4.0.

Sementara itu, kondisi industri di Indonesia khususnya wilayah Jakarta saat ini memiliki pasokan Kawasan industri sebesar 13.711 hektar. Berdasarkan catatan dari laporan research Knight Frank Indonesia dalam Jakarta Property Highlight 2H 2021, angka tersebut juga mengalami peningkatan 1,4% dibanding semester I 2021. Tambahan pasokan ini berasal dari koridor barat maupun koridor timur Jakarta.

Selain tambahan pasokan lahan baru, serapan penjualan lahan industri berkisar 66,39 persen. Meski persentase menunjukkan penurunan, tetapi secara agregat luasan serapan terbilang meningkat dari tahun lalu. Sebaran kawasan sektor industri di wilayah Jakarta masih didominasi oleh koridor timur.

Serapan terbesar masih datang dari Bekasi yang menyerap 50 persen dari total serapan tahun ini, diikuti oleh Cilegon-Serang di posisi kedua dengan total serapan sebesar 24 persen. Pada akhir semester II/2021, 72 persen serapan lahan berada di koridor timur. Performa ini diharapkan dapat terus ditingkatkan sejalan dengan strategi pemulihan ekonomi setelah pandemi, melalui pertemuan G20.

 

Penulis : Muhamad Ashari

Sumber:

www.kemenkopmk.go.id

www.detik.com

KFMap.asia

Share:
Back to Blogs