Gaya Interior Japandi Untuk Hidup Lebih Minimalis | KF Map – Digital Map for Property and Infrastructure in Indonesia
Gaya Interior Japandi Untuk Hidup Lebih Minimalis
Friday, 9 July 2021

Konsep rumah minimalis mulai mendapatkan perhatian sebagian besar masyarakat saat ini. Salah satunya adalah gaya interior Japandi yang sedang ngetren di kalangan millennial. Seperti apa konsepnya?

Sebenarnya, konsep interior Japandi merupakan gabungan dari interior Japan dan Skandinavia. Perpaduan konsep dari belahan dunia bagian Timur dan Barat ini menghadirkan ruangan yang menenangkan dan biasanya juga dikenal lebih estetik bagi para kaum millennial. Berikut ini beberapa ciri konsep Japandi yang ditanamkan dalam interior sebuah bangunan :

  1. Penggunaan warna yang netral

Penggunaan warna dalam ruangan biasanya didominasi warna putih pada dinding. Kemudian mengusung warna gelap pada interior tertentu. Selain itu, tambahan sedikit warna pastel cukup membuat kesan ini lebih terasa.

  1. Furniture atau perabotan rumah

Untuk furniture atau  perabotan sendiri, penggunaannya seminimal mungkin dan sebaiknya fungsional mengingat konsep ini menekankan pada gaya hidup essential. Biasanya selain warna gelap, furniture atau perabotan dapat didominasi material light wood. Sehingga konsep alam juga lebih terasa dari material yang digunakan.

  1. Tumbuhan

Konsep yang dekat dengan alam atau nature ini tentu juga sangat erat kaitannya dengan tumbuhan. Penggunaan tumbuhan baik pada vas atau di sudut ruangan akan mempercantik konsep ini dan membuat ruangan tampak segar. Namun perlu diperhatikan agar penggunaannya tetap tidak berlebihan. Sebaiknya rumah pun memiliki taman untuk mempertajam konsep tersebut.

Konsep Japandi umumnya menitikberatkan pada keseimbangan kehidupan dan kesederhanaan. Sehingga daya tariknya memang terdapat pada minimnya perabotan dan furniture, serta unsur alam yang ditonjolkan. Jika mengusung konsep rumah seperti ini, diharapkan dapat mempengaruhi psikologis penghuni sehingga menghasilkan kehidupan yang lebih tenang, serta seimbang dari segi work-life-balance.

Penulis : Muthia

Sumber :

www.archify.com

www.dekoruma.com

www.kompas.com

 

Share:
Back to Blogs