Dilema Investasi : Rumah atau Tanah saat Rupiah Lemah? | KF Map – Digital Map for Property and Infrastructure in Indonesia
Dilema Investasi : Rumah atau Tanah saat Rupiah Lemah?
Friday, 26 April 2024

Salah satu yang dipertimbangkan ketika memulai bisnis properti adalah, apakah lebih baik membeli rumah atau membeli tanah. Hal ini menjadi sebuah pertimbangan penting, terlebih saat kondisi nilai rupiah mengalami pelemahan.

Nilai tukar rupiah telah mengalami pelemahan dalam beberapa waktu terakhir, seiring dengan meningkatnya ketegangan dalam skala global.

Menurut ahli, saat ini efek pelemahan Rupiah belum terlihat secara langsung dalam sektor properti. Namun, dipastikan kondisi pelemahan nilai rupiah dapat menyebabkan dampaknya tidak langsung akibat ketidakpastian, dan hal ini berpotensi meningkatnya harga material bangunan.

Berdasarkan data BPS pada tahun 2024, bahan bangunan, seperti pasir mengalami kenaikan harga 3,69%, batu fondasi bangunan 1,64%, dan batu split 2,66% secara Year on Year (Y-o-Y) pada 2024.

Lalu bagaimana rekomendasi terbaik untuk para pembeli properti?

Salah satu pengamat properti menyarankan, pentingnya untuk memperhatikan alokasi dana yang akan digunakan sebelum terjun ke bisnis properti. Hal ini direkomendasikan, karena proses penjualan properti biasanya memakan waktu yang cukup lama.

Berikut beberapa hal yang perlu diperhatikan dari keputusan membeli rumah dan membeli tanah:

Membeli Rumah:

  • Biaya renovasi dapat mencapai 30% dari harga beli rumah, sehingga total biaya yang dikeluarkan untuk rumah tersebut menjadi sekitar 130% dari harga awal.
  • Mengasumsikan harga jual rumah yang berkisar antara 180% hingga 200% dari harga beli rumah.
  • Memahami lokasi strategis dan kemudahan aksesibilitas rumah.
  • Keterbatasan untuk berkreasi sesuai selera karena sudah ada bangunan.

Membeli Tanah:

  • Memilih lokasi yang diincar oleh banyak orang.
  • Memperhatikan bentuk tanah agar tidak terlalu sempit atau terlalu panjang ke arah belakang.
  • Memeriksa peraturan zonasi, keamanan lingkungan, dan potensi risiko banjir.
  • Pembangunan rumah dapat disesuaikan dengan selera, kebutuhan, dan gaya hidup pemilik properti.

Keputusan untuk memilih antara membeli rumah atau tanah bergantung pada kebutuhan pembeli properti. Namun, ada baiknya mempertimbangkan tips dari pengamat properti, yang menyarakan bahwa, jika memiliki dana yang cukup besar, lebih baik memilih untuk membeli tanah. Namun, jika dana terbatas, lebih disarankan untuk membeli rumah yang sudah jadi dengan kondisi yang baik agar meminimalkan biaya yang dikeluarkan untuk renovasi.

 

Penulis: Eka Firmansyah

Sumber : 

https://www.detik.com/properti/berita/d-7297592/rupiah-anjlok-begini-dampaknya-ke-industri-properti

https://www.detik.com/properti/berita/d-7298018/sederet-material-bangunan-bakal-naik-harga-imbas-rupiah-jeblok

https://www.detik.com/properti/tips-dan-panduan/d-7296084/mau-bisnis-properti-beli-tanah-dulu-atau-beli-rumah-terus-jual

Share:
Back to Blogs