Kemajuan zaman yang mendorong kita untuk selangkah lebih maju ke zaman 4.0 terutama melalui platform Internet of Things (IoT) membantu kita melakukan digitalisasi dari hampir seluruh sektor kehidupan kita. Tak terkecuali dengan cara kita melakukan konstruksi.
Pengembangan teknologi digital telah membuat transformasi dari cara kita membangun. Banyaknya proyek baru sudah menggunakan potensi dari big data hingga kecerdasan buatan dalam membantu merencanakan suatu pembangunan. Salah satunya adalah dengan membuat digital twins atau kembaran digital.
Kembaran digital adalah replika virtual dari wilayah terbangun di sekeliling kita. Kembaran ini berisi informasi secara komprehensif termasuk didalamnya sistem di dalam suatu bangunan, seperti perpipaan dan listrik hingga struktur dari bangunan itu sendiri. Adanya kembaran digital ini tentunya sangat memperluas pemahaman kita dari suatu siklus proyek konstruksi dari perencanaan sebelum pembangunan hingga dampak yang dapat terjadi pasca pembangunan. Kembaran digital ini dapat menciptakan suatu model yang akurat dari suatu bangunan, sehingga dapat direncanakan agar fungsinya efektif dan efisien sesuai dengan kebutuhan dari pengguna bangunan tersebut.
Melalui kembaran digital ini keuntungan yang akan didapatkan tentunya dapat membantu kota agar mengetahui infrastruktur apa yang diperlukan untuk meningkatkan kolaborasi dari berbagai macam stakeholders, juga untuk meningkatkan mobilitas dan keamanan dari ruang publik seperti saat mengadakan acara di ruang terbuka, meningkatkan visualisasi dari suatu proyek urban, memprediksi bagaimana infrastruktur dapat terdampak apabila terjadi kejadian force majeure, melibatkan masyarakat umum dalam pembangunan, dan menggunakan potensi dari ketersediaan data dan informasi untuk kepentingan pembangunan.
Hingga saat ini sudah ada beberapa contoh kembaran digital yang telah dibangun seperti Kota Shanghai dan Singapura. Namun yang menjadi masalah utama kembaran digital saat ini adalah integrasi data yang masih minim dikarenakan format yang dimiliki masih berbeda-beda di antara stakeholders.
Kembaran digital dari seluruh kota atau bahkan negara akan sangat mungkin untuk dibentuk di masa yang akan datang. Kembaran digital berisi informasi holistik suatu kota, tidak hanya aspek wilayah terbangun namun juga aspek fisik alam dari kota tersebut, seperti iklim dan medan dari kota tersebut sehingga pembangunan dapat disesuaikan secara maksimal dengan keadaan alam di wilayah tersebut.
Penulis: Sebastian Tri Anggoro
Sumber:
www.resources.esri.ca
www.gim-international.com
www.itworks.id
www.challenge.org
www.theb1m.com
Artikel Terkait: