Baru-baru ini beredar berita mengenai penutupan salah satu platform e-commerce di Indonesia. Keputusan tersebut diambil guna menciptakan iklim bisnis yang berkelanjutan di Indonesia, khususnya bagi UMKM.
Keputusan ini pun juga disesuaikan dengan Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 31 Tahun 2023, yang menyebutkan bahwa aplikasi jual beli perlu dipisahkan dari aplikasi media sosial, karena terdapat perbedaan penggunaan data di kedua aplikasi tersebut yang jika digabungkan bisa terjadi kesalahan penggunaan.
Pemberhentian operasional platform ini tentunya juga berdampak terhadap sektor properti di Indonesia. Lalu kira-kira apa dampaknya? Mengutip Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto kepada kepada rekan media usai Symposium on Digital Economy and Sustainability, Kamis (24/08) di Jakarta, disebutkan bahwa Indonesia memiliki potensi yang besar dalam ekonomi digital, yang membuatnya menjadi isu prioritas nasional saat ini.
Potensi tersebut juga didukung oleh potensi kawasan ASEAN yang diprediksi akan memiliki nilai yang meningkat hingga US$ 330 miliar pada tahun 2025, yang sepertiganya didukung oleh Indonesia. Sumber lain juga mengatakan bahwa ekonomi digital di Indonesia ini dapat menjadi salah satu buffer bagi stabilitas perekonomian nasional di tengah tantangan global saat ini.
Google Temasek, Bain & Company, mencatat bahwa nilai ekonomi digital di Indonesia pada tahun 2022 adalah US$ 77 miliar yang tumbuh 22% (YoY). Tren ini diperkirakan akan terus meningkat, dan diprediksi pada tahun 2025 nilai ekonomi digital di Indonesia pun mencapai US$ 130 miliar.
Pertumbuhan ekonomi digital ini salah satunya dikarenakan pertumbuhan dari sektor e-commerce, pada tahun 2022 nilai transaksi dari sektor e-commerce adalah 76,62% dari total nilai ekonomi digital. Dan akan mencapai US$ 95 miliar pada tahun 2025.
Pertumbuhan yang cepat dari sektor ini juga mempengaruhi sektor logistic, mulai dari tempat penyimpanan hingga distribusi produk tersebut.
Menurut Jakarta Property Highlight dari semester 1 tahun 2023, disebutkan bahwa bisnis e-commerce masih menjadi salah satu permintaan yang besar terhadap industrial estate dan modern logistic warehouse. Salah satunya di koridor timur dari Jakarta. Masih menurut laporan yang sama, disebutkan bahwa Bekasi dan Karawang masih menjadi penyerap lahan pada semester pertama tahun 2023.
Performa dari koridor tersebut salah satunya dikontribusikan oleh Kawasan Industri Delta Silicon. Dengan lokasi yang strategis, yang terletak dekat dengan akses jalan tol dan akses transportasi public lainnya. Belum lagi potensi return of investment cukup menggiurkan. Bagi Anda yang tertarik dengan pergudangan tersebut, dapat mengecek link berikut, https://kfmap.asia/services/general-agency/industrial/sale/dijual-gudang-di-cikarang-bekasi-30000-m
Penulis: Lusia Raras
Sumber :
www.liputan6.com
www.cnbcindonesia.com
ekon.go.id