Volume penjualan properti di tengah pandemi secara umum mengalami penurunan. Kendati secara industri menurun, beberapa developer tetap menikmati penjualan rumah secara signifikan. Penjualan rumah dengan harga Rp 1,2 miliar sampai Rp 1,5 miliar masih menunjukkan performa walaupun terkoreksi.

Sejumlah developer melakukan berbagai penyesuaian di antaranya dengan memperkuat konsep digital marketing agar transaksi tetap dapat berjalan. Developer dalam negeri saat ini juga mengembangkan strategi penjualan yang bisa digunakan dalam teknologi digital, misalnya menggunakan teknologi VR (Virtual Reality).

Sementara itu, dari pihak konsumen, nampaknya kelompok end user tetap masih mencari huniannya karena merupakan kebutuhan pokok dan kelompok investor memanfaatkan kondisi dimana para pengembang memberikan berbagai macam strategi penawaran. Di pasar saat ini masih ada transaksi pembelian rumah yang terekam, khususnya di lokasi-lokasi tertentu yang sudah memiliki konsep yang mumpuni.

Direktur Marketing Ciputra Residence Yance Onggoh, mengatakan bahwa peminat properti rumah terutama landed house masih potensial. Karena Ciputra Residence baru-baru ini berhasil menjual CitraGarden Puri Jakarta Barat dengan rata-rata harga Rp 2,5 miliar berhasil membukukan Rp 55 miliar.

Pengembang SwanCity mencatat kenaikan penjualan sebesar 114 persen pada semester pertama 2020 di tengah pandemi. Penjualan perumahan Lavon di Tangerang New Industry City mencapai 150 unit pada April.

Sejumlah strategi digunakan oleh pengembang, antara lain memberi diskon tambahan terutama bagi yang membayar tunai, harga yang diturunkan, hingga cara pembayaran yang diperpanjang, penurunan pajak pertambahan nilai (PPN) dan bea perolehan hak atas tanah dan bangunan, subsidi bunga kredit pemilikan rumah dan uang muka dibuat nol persen. Inilah yang membuat properti residensial masih bergerak positif penjualannya.

Penulis : Miranti Paramita

Sumber :

https://m.liputan6.com/

https://www.rumah.com/