WE Online, Jakarta - Pandemi dengan berbagai pembatasan interaksi dan pergerakan antar wilayah, baik lokal, regional ataupun internasional memberikan dampak perlambatan pada berbagai sektor ekonomi, diantaranya properti.
Apartemen sewa yang umumnya dihuni oleh para pekerja dari luar daerah atau luar negeri menjadi salah satu sektor yang terpukul. Country Head Knight Frank Indonesia Willson Kalip mengungkapkan pada semester pertama 2020 sektor ini mengalami penurunan hingga 13,2% dari tahun sebelumnya.
“Sementara di semester kedua 2020 kondisi ini cenderung berlanjut meski ada sedikit peningkatan sekitar 0,9% dari semester sebelumnya,” kata Wilson dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis (18/2/2021).
Lebih lanjut Wilson mengungkapkan pasokan apartemen sewa di akhir tahun 2020 mengalami kenaikan dari periode sebelumnya dimana tercatat dua proyek yang masuk pasar, meski ada project menyatakan tidak menerima tamu atau penyewa di tengah pandemi.
Di sisi lain tingkat hunian mencapai 60,7%, atau cenderung meningkat tipis dari semester sebelumnya, dengan indikasi penghuni baru dan expat telah mulai kembali datang. Sementara itu kecendrungan harga menurun, baik apartemen servis maupun non-servis.
Untuk stok baru yang akan masuk pasar di tahun ini akan berasal dari enam proyek dengan jumlah 919 unit. Sementara secara umum total unit yang akan masuk ke pasar sampai tahun 2023 adalah 1417 unit.
"Beberapa apartemen memberlakukan karantina mandiri dan hasil tes PCR untuk tamu dari luar negeri. Di tengah masa ini, beberapa pengembang memberikan kemudahan dan promo seperti promo unit tertentu (low zone), free service charge pada periode tertentu, dan free upgrade unit," pungkasnya.
Penulis : Boyke P Siregar
Sumber :
https://www.wartaekonomi.co.id/read328420/bisnis-sewa-apartemen-ikut-terimbas-pandemi-covid-19