Membangun rumah menggunakan teknologi 3D printing atau 3D printed house merupakan inovasi terbaru dalam industri konstruksi yang menawarkan berbagai keunggulan. 3D printing untuk membangun rumah adalah sebuah teknologi canggih di mana printer 3D berskala besar digunakan untuk mencetak struktur rumah dari bahan konstruksi, seperti beton, secara lapis demi lapis menggunakan bahan-bahan yang lebih ramah lingkungan.
Namun, apakah mungkin 3D printed house diterapkan di Indonesia?
Pada tahun 2022, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) telah memperkenalkan dan mengumumkan penerapan teknologi 3D printing untuk pembangunan rumah khusus. Langkah ini diambil untuk meningkatkan efisiensi serta kualitas produk, terutama dalam sektor jasa konstruksi.
Di Indonesia, teknologi konstruksi menggunakan 3D printing telah dilakukan uji coba sebelumnya pada program rumah tapak di Yogyakarta. Hasil dari pemanfaatan teknologi ini menunjukkan, bahwa teknologi 3D printing dianggap sangat bermanfaat dalam merealisasikan proyek perumahan, karena lebih efisien dalam hal waktu pengerjaan, biaya, dan tenaga kerja. Selain meningkatkan efisiensi dalam pembangunan, penggunaan teknologi ini dapat mengurangi produksi karbon sehingga ramah lingkungan.
Berdasarkan penjelasan dari CEO salah satu startup yang membangun rumah tapak di Yogyakarta menggunakan printer 3D dan menarik perhatian Kementerian PUPR, disebutkan bahwa untuk membangun rumah tipe 36 dengan metode konvensional, biasanya diperlukan waktu antara 1,5 hingga 2 bulan. Namun, dengan menggunakan teknologi 3D printing, waktu yang dibutuhkan hanya sekitar tiga pekan. Selain itu, dari segi biaya, teknologi ini diklaim mampu mengurangi pengeluaran hingga 30%.
Hal ini juga sesuai dengan pembangunan rumah menggunakan 3D printing di negara Portugal. Di Portugal, terdapat perusahaan yang telah berhasil melakukan uji coba pembangunan rumah modern seluas 80 m² hanya dalam waktu 18 jam. Rumah tersebut mencakup dua kamar tidur, ruang tamu, dapur, kamar mandi, dan ruang makan.
Berbagai keunggulan yang ditawarkan oleh teknologi 3D printing membuat banyak peneliti melakukan riset dan prediksi mengenai perkembangan pemanfaatan 3D printing untuk bidang konstruksi di Indonesia. Salah satunya, dalam studi berjudul “Framework Prediksi Penggunaan 3D Printing di Indonesia pada Tahun 2030” yang dilakukan Herianto Ismianti dari Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Gadjah Mada.
Dalam penelitian di tahun 2018, disebutkan bahwa penggunaan 3D printing saat itu sudah mencakup berbagai bidang dan terus berkembang. Didapat juga gambaran bahwa penggunaan 3D printing di Indonesia di tahun 2030 akan meliputi hal-hal, seperti manufaktur, kesehatan, industri, dan sosiocultural.
Pemanfaatan teknologi ini diharapkan dapat memberikan nilai tambah bagi pelaksanaan pembangunan infrastruktur, bukan hanya sekedar untuk mengikuti tren sesaat. Meskipun teknologi ini masih dalam tahap pengembangan dan adopsi yang lebih luas, potensi untuk mengurangi biaya dan meningkatkan aksesibilitas perumahan membuat 3D printing menjadi solusi masa depan yang menjanjikan dalam dunia konstruksi.
Penulis: Eka Firmansyah
Sumber:
https://www.detik.com/jabar/berita/d-7332154/kilat-ini-wujud-rumah-yang-selesai-dibangun-cuma-18-jam
https://castfoundation.id/media/indonesia-mulai-pakai-printer-3d-untuk-bangun-rumah/
https://www.kompas.com/properti/read/2022/01/22/190000821/teknologi-3d-printing-resmi-digunakan-pemerintah-bangun-rumah-khusus