Pinggiran Kota Jakarta masih menjadi favorit masyarakat untuk mencari properti residential. Selain dari segi harga yang lebih terjangkau, lokasi menjadi salah satu pertimbangan masyarakat untuk mencari properti residential di pinggir kota. Salah satu faktor lainnya yang mempengaruhi pertumbuhan properti residential di pinggir Kota Jakarta adalah semakin bertumbuhnya kawasan-kawasan komersial di pinggir kota yang menjadi daya tarik masyarakat.
Namun, di kondisi pandemi seperti ini, pertumbuhan harga properti residential terbilang melambat, namun tetap dalam posisi harga yang cukup baik. Meski pertumbuhan harga properti residential relative melambat, namun respon masyarakat terhadap kebutuhan properti residential baru masih cukup tinggi sehingga pembangunan properti residential baru terus bertambah di pinggir Kota Jakarta.
Berdasarkan Survei Harga Properti Residential (SHPR) oleh Bank Indonesia, indeks harga properti residential pada kuartal I tahun 2021 masih mengalami kenaikan sebesar 1,35 persen (yoy), namun kenaikan tersebut masih lebih rendah dari kuartal sebelumya ditahun 2020 sebesar 1,43 persen (yoy) dan kuartal I tahun 2020 sebesar 1,68 persen (yoy). Perlambatan pertumbuhan indeks harga properti residential ini terjadi pada rumah-rumah dengan tipe kecil dan menengah dengan masing-masing perlambatan 1,78 persen (yoy) untuk perumahan tipe kecil dan 1,46 persen (yoy) untuk perumahan tipe menengah pada kuartal I tahun 2021 ini.
Salah satu situs properti menjelaskan mengenai Indonesia Properti Market Indeks, yang mengungkap bahwa harga properti apartemen juga mengalami perlambatan di awal tahun 2021 ini, perlambatan indeks harga properti apartemen ini mencapai 2,3 persen dibandingkan dengan kuartal sebelumnya ditahun 2020 dan 5,3 persen dibandingkan dengan kuartal I pada tahun 2020.
Secara umum, pertumbuhan properti residential baru diawal tahun 2021 masih terus bergerak di pinggir Kota Jakarta, diikuti dengan semakin berkembangnya kawasan-kawasan pusat komersil baru yang ada di kota-kota sekitar Jakarta, seperti Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi. Masyarakat masih tertarik untuk mencari properti residential baru di pinggir kota yang dekat dan aksesibel dengan Jakarta. Di sisi lain kondisi pandemi yang masih berlangsung hingga saat ini membuat pertumbuhan indeks harga properti residential mengalami perlambatan dari tahun sebelumnya, namun perlambatan kenaikan indeks harga tersebut dalam posisi harga yang terbilang masih optimis.
Salah satu daya tarik properti residential di pinggir Jakarta adalah harga yang lebih terjangkau dan lokasi yang strategis. Sebut saja Kota Depok, Depok menjadi salah satu kota yang berbatasan langsung dengan wilayah Jakarta Selatan. Aksesnya yang cukup mudah, baik dengan jalan tol maupun kereta. Salah satu anak perusahan BUMN, membangun sebuah kawasan hunian modern seluas 17 hektar dengan total 686 unit rumah di wilayah Bojongsari, Kota Depok. Diawal tahun ini pembangunannya telah mencapai 50 persen dan direncanakan akan selesai ditahun 2022. Masih tingginya antusiasme masyarakat mencari residential di pinggiran Jakarta menjadi salah satu pertimbangan perusahaan ini untuk membangun kawasan hunian baru di Kota Depok.
Penulis : Ajeng
Sumber :
www.bisnis.tempo.co
www.kompas.com
www.ekonomi.bisnis.com
www.rumah.com
www.properti.kompas.com