Bagaimana Implementasi Skema Kerja Hybrid ? | KF Map – Digital Map for Property and Infrastructure in Indonesia
Bagaimana Implementasi Skema Kerja Hybrid ?
Friday, 25 June 2021

Di tengah pandemi, kegiatan produktif menjadi salah satu yang dibatasi interaksinya, seperti saat ini di PPKM Jakarta hanya membuka keran 25% pekerja yang dapat beraktivitas di perkantoran. Untuk menyusun pergantian jadwal dan menelaah esensi kerja masing-masing divisi di kantor, maka perlu dipetakan profil dan fungsi kerja setiap divisi, sehingga selanjutnya dapat diploting skema hybrid dengan efektif untuk tetap memperhatikan capaian produktivitas kerja setiap divisi dan personil.

Knight Frank Global memberikan arahan terkait hal di atas, dalam artikel yang ditulis oleh Joanna Dixon. Artikel ini menyebutkan bahwa, di tengah pandemi pekerja memiliki preferensi bekerja dekat dengan anggota keluarga dan merasa lebih aman di rumah. Namun, tidak bisa dipungkiri bahwa iklim kerja dan produktivitas perlu dipompa dalam lingkungan kerja formal, dengan mempertemukan pekerja untuk berkolaborasi.

Diantara hal yang perlu dipetakan dari profil dan fungsi kerja tiap divisi adalah kebutuhan kolaborasi dan kemampuan kerja virtual. Dalam artikel berjudul How to Implement a Hybrid Working Framework digambarkan ilustrasi bagaimana korelasi pola kerja yang dilakukan tiap divisi dan bagaimana eksekusi dari fungsi kerja. Pola kerja dapat dilakukan dalam bentuk statis maupun fleksibel, sementara itu eksekusi fungsi kerja menjelaskan bentuk kolaborasi (berkelompok atau individu).

Sebaran titik pada ilustrasi di artikel memetakan profil dan fungsi kerja, sehingga perusahaan dapat menerjemahkan pola hybrid yang dapat ditetapkan berdasarkan gambaran tersebut. Namun untuk detail implementasi, selain menetapkan profil dan fungsi kerja, perusahaan perlu mengadaptasi lingkungan yang sehat, memelihara kolaborasi antar pekerja dan mampu terus memompa budaya produktivitas dalam pola hybrid.

Umumnya dari pola sebaran profil pekerja tersebut, menjadi acuan perusahaan dalam implementasi pola hybrid.

Intinya, hybrid adalah bentuk adaptasi perusahaan dan pekerja untuk tetap menjaga produktivitas di tengah pandemi. Memahami dan menghargai peran masing-masing menjadi kunci dalam penerapan pola ini.

Pola ini juga merupakan transformasi pola kerja di tengah pandemi yang tentu arahan dan kebijakan visioner dari pemimpin menjadi kunci suksesnya, untuk mengarahkan pekerja agar tetap membina hubungan baik dengan client. Selan itu, transformasi sarana dan prasarana dalam pola hybrid di tengah pandemi juga dibutuhkan untuk menunjang efektivitas kerja, diantaranya seperti sarana IT.

Penulis : Syarifah Syaukat

Sumber :

How to Implement a Hybrid Working Framework

 

Share:
Back to Blogs