Memasuki tahun 2023, masih terdapat beberapa tantangan dan resiko dalam menjamin pertumbuhan sektor properti. Menurut The Wealth Report yang dirilis oleh Knight Frank, beberapa tantangan yang berpengaruh dalam performa sektor properti diantaranya adalah isu geopolitik, inflasi (peningkatan suku bunga), dan juga pertumbuhan ekonomi dari The Big 3 (Amerika Serikat, Tiongkok, dan India).
Dari beberapa tantangan tersebut, The Wealth Report juga mencoba merangkum trend apa saja yang dilakukan oleh para crazy rich atau ultra high net-worth individual untuk menciptakan kekayaan di 2023. Berikut trend yang ditemukan:
1. Meski pergerakan ekonomi global dipengaruhi oleh pandemi, namun terus tangguh bertumbuh. Sekitar 13% dari UHNWI berencana untuk mengajukan paspor kedua atau kewarganegaraan baru.
2. Secara global, sepertiga dari total kekayaan para UHNWI dialokasikan pada sub sektor residensial. Dimana, lebih dari seperempat UHNWI juga melakukan transaksi tersebut ke luar negara tempat tinggal mereka. Secara global, UHNWI dari Timur Tengah (41%) memiliki jejak transaksi cross-country tertinggi.
3. Rata-rata UHNWI memiliki 4,2 rumah secara global. UHNWI di Asia memiliki residential appetite terbesar, dimana, masing-masing memiliki rata-rata lima rumah. Hal ini menunjukkan daya tarik global yang tak tergoyahkan pada sub sektor residensial.
4. Suku bunga yang lebih tinggi akan mengurangi permintaan properti residensial pada tahun 2023. Sekitar 15% UHNWI ingin membeli properti residensial tahun ini, turun dari 21% pada survei tahun sebelumnya. Permintaan tertinggi di antaranya datang dari UHNWI Timur Tengah
5. AS, Inggris, dan Spanyol adalah tiga lokasi teratas untuk membeli rumah. Australia dan Prancis melengkapi lima besar.
6. UHNWI semakin beragam, baik secara geografi maupun kelas aset. Dengan lebih dari seperlima kekayaan yang umumnya diinvestasikan langsung di properti komersial, dengan proporsi yang sama disimpan di luar negeri.
7. Real estat diidentifikasi sebagai peluang teratas, baik untuk investasi langsung maupun tidak langsung. Satu dari lima UHNWI berencana untuk berinvestasi langsung pada tahun 2023, dengan 13% mencari peluang tidak langsung. Hal ini sejalan dengan survei tahun lalu, yang menunjukkan daya tarik properti sebagai surga di tengah ketidakpastian ekonomi.
8. Healthcare, logistik/industri dan perkantoran adalah sektor target teratas untuk UHNWI pada tahun 2023. Private Rented Sector (PRS) dan hotel/rekreasi melengkapi lima besar. Sekitar sepertiga responden tertarik pada masing-masing dari lima sektor teratas pada tahun 2023.
9. Sumber energi (57%), peluang untuk refurbishment (33%) dan bahan yang digunakan atau jejak karbon yang terkandung (30%) semakin diperhatikan oleh UHNWI saat membeli properti investasi.
10. Karya seni akan tetap menjadi investasi yang paling dicari di tahun 2023 dengan 59% UHNWI kemungkinan akan melakukan pembelian. Jam tangan menempati urutan kedua, dengan 46% ingin membeli, diikuti wine/anggur dengan 39%.
Penulis: Lusia Raras
Sumber:
www.knightfrank.com
Artikel Terkait:
Pembukaan Border di China Apakah Sinyal Positif Bagi Properti di Asia Pasifik
Pola Investasi dan Belanja Crazy Rich The Wealth Report 2022