Australia telah lama menjadi tujuan investasi properti yang menarik bagi para investor, baik lokal maupun internasional. Selain iklim yang stabil dan kehidupan yang nyaman, Australia menawarkan pasar properti yang kuat dengan peluang pertumbuhan yang menjanjikan. Namun dengan tingginya tingkat urbanisasi Australia saat ini, isu di sektor properti menjadi salah satu tantangan, yaitu krisis perumahan atau backlog perumahan.
Backlog perumahan merujuk pada defisit unit hunian yang tidak dapat memenuhi permintaan. Biasanya, fenomena ini terjadi ketika penawaran properti tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan populasi yang terus bertambah. Dalam kasus Australia, beberapa kota utama seperti Sydney dan Melbourne mengalami backlog properti yang cukup serius.
Para ahli mengatakan salah satu penyebab terjadinya backlog di Australia yaitu Australia mengalami pertumbuhan penduduk yang signifikan dalam beberapa dekade terakhir. Selain itu juga banyaknya imigran yang masuk juga mempengaruhi jumlah penduduk yang ada. Dengan penduduk yang terus bertambah, permintaan terhadap hunian pun meningkat.
Selain itu menurut Dr. Brendan Rynne, Kepala Ekonom dari firma KPMG, dalam laporan Residential Property Market Outlook September 2023, terdapat indikasi bahwa harga properti di seluruh Australia diperkirakan akan mengalami peningkatan dalam kurun waktu 18 bulan ke depan. Menurut laporan terbarunya, harga hunian akan naik secara nasional sebesar 4,9% selama 9 bulan ke depan dan kemudian melonjak sebesar 9,4% hingga Juni 2025.
Guna mengatasi krisis backlog tersebut, pemerintah Australia telah berupaya untuk meningkatkan pembangunan perumahan dengan tujuan menciptakan satu juta unit perumahan dalam waktu lima tahun ke depan. Upaya ini melibatkan partisipasi investasi swasta, termasuk dana pensiun, dalam pengembangan perumahan tambahan.
Selain itu, Australia juga akan berfokus pada pengembangan perumahan sosial yang terjangkau. Rencananya, pemerintah akan membangun 30.000 unit perumahan sosial dan terjangkau dalam kurun waktu lima tahun ke depan. Tentu hal tersebut bisa menjadi peluang bagi para investor yang ingin melakukan investasi. Dengan adanya kebijakan-kebijakan yang mendukung terkait penanggulangan backlog tentu akan meningkatkan minat para pembeli. Dengan permintaan yang melebihi pasokan, harga properti cenderung terus meningkat. Bagi para investor, ini berarti potensi untuk mendapatkan keuntungan modal yang baik dalam jangka panjang.
Namun, dalam mengatasi backlog perumahan bukanlah hal yang bisa diselesaikan dengan cepat. Dibutuhkan langkah-langkah yang terkoordinasi dan berkelanjutan untuk menghadapi tantangan ini. Selain itu, mungkin perlu ada perubahan dalam kebijakan perpajakan dan perencanaan perumahan agar dapat mencapai solusi jangka panjang. Kemudian untuk para investor juga harus bisa memahami pasar, melakukan riset yang cermat, dan memahami risiko yang terkait hal tersebut.
Penulis: Rafiq Naufal Kastara
Sumber:
wartaekonomi.co.id
tribunnews.com
sindonews.com
detik.com