Apakah Investasi Sektor Properti Masih Bisa Dilakukan Saat Ini? | KF Map – Digital Map for Property and Infrastructure in Indonesia
Apakah Investasi Sektor Properti Masih Bisa Dilakukan Saat Ini?
Friday, 20 January 2023

Tentunya ketidakpastian ekonomi saat ini membuat beberapa pihak melakukan penghematan terhadap pengeluaran, dan hal tersebut terjadi secara global, regional dan lokal. Beberapa langkah seperti melakukan putus hubungan kontrak pekerjaan hingga menahan waktu serah terima unit hunian baru, dilakukan sebagai buffer terhadap ketidakpastian saat ini. Namun, di tengah ketidakpastian ini, diketahui bahwa sektor properti diprediksi masih mampu menunjukkan resiliensinya.

Berdasarkan Badan Koordinasi Penanaman Modal, pada tahun 2023 realisasi investasi di sektor properti diprediksi akan mengalami peningkatan. Pada tahun 2022 sendiri, realisasi investasi dari dalam negeri di Triwulan 1-3 tahun 2022 pada sektor perumahan, kawasan industri, dan perkantoran, menempati peringkat kedua tertinggi. Dengan nilai investasi sebesar Rp 47 triliun dari 4.366 proyek. Sementara untuk realisasi investasi asing, menempati peringkat ke enam, dengan nilai investasi sebesar Rp 34 triliun dari 2.781 proyek.

Hal serupa juga disebutkan oleh Knight Frank Asia Pasifik, dimana beberapa subsektor pada properti yang masih menjadi minat para investor dalam 18 bulan kedepan adalah living sectors, perkantoran, dan logistik. Melihat pergerakkan tersebut, tentunya ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam berinvestasi di sektor properti di tengah ketidakpastian ini. Mengutip dari Forbes, beberapa cara tersebut adalah:

1. Buy Bigger Plot, Even If It Means Collaborating

Di tengah ketidakpastian ini, jika Anda memiliki kesempatan untuk melakukan investasi, maka ada baiknya anda membeli jumlah lahan/aset yang lebih besar, walaupun dengan sistem kepemilikan lahan/aset yang bersifat sharing. Jumlah lahan/aset yang besar ini tentunya akan berpengaruh kepada nilai balik dari investasi di masa yang akan datang.

2. Re-Check Every Documents

Investasi pada sektor properti tentunya memerlukan waktu yang panjang. Guna meminimalisir kemungkinan buruk yang terjadi, Anda dapat mempertimbangkan untuk menggunakan aset sebagai jaminan pinjaman untuk keadaan tak terduga yang membutuhkan likuiditas segera. Karena itu,  penting untuk mempunyai dokumentasi terhadap jual beli tanah dan pemeriksaan pra-pembelian.

3. Reinvest in New Acquisition

Jika harga aset/lahan Anda sudah mengalami peningkatan yang signifikan, Anda dapat menjual sebagian lahan tersebut. Hasil dari transaksi tersebut pun dapat Anda gunakan untuk membeli lahan/aset di wilayah prospektif lainnya.

Dari sederet tips di atas, investasi terhadap sektor properti memang memiliki ketangguhan terhadap inflasi, namun tetap perlu dilakukan dengan hati-hati dan diharapkan Anda dapat memilih aset yang sesuai dengan profil finansial Anda dan juga dikembangan oleh pengembang atau operator yang dapat dipercaya, dan berpengalaman meraih sukses.

 

Penulis: Lusia Raras

Sumber:

www.forbes.com

www.kompas.com

 

 

Artikel Terkait:

Preferensi Investor Asia Pasifik

Property Equity Crowdfunding, Jenis Investasi Properti untuk Pemula

Memasuki Tahun 2023, Bagaimana Performa Para Crazy Rich?

Share:
Back to Blogs