Baru-baru ini Knight Frank Global merilis publikasi mengenai “Natural Capital”. Melalui tulisan tersebut, disebutkan bahwa pemahaman mengenai natural capital penting, khususnya untuk bisnis yang berhubungan dengan masalah lingkungan fisik.
Lalu, apa itu Natural Capital?
Menurut James Shepherd, Partner untuk tim Rural Consultancy dari Knight Frank Global, Natural Capital adalah jumlah total sumber daya bumi, mulai dari hutan dan lautan hingga mineral dan keanekaragaman hayati. Namun, nilainya jauh lebih besar dari sekadar komoditas; modal alam menopang fondasi keberadaan kita.
Jika dikaitkan dengan ekonomi, diketahui bahwa lebih dari separuh hasil ekonomi dunia bergantung pada sumberdaya alam, sehingga pemahaman mengenai natural capital perlu diprioritaskan.
Sebagai contoh, di Inggris, Green Finance Institute melaporkan bahwa degradasi lingkungan alam berpotensi menurunkan PDB Inggris sebesar 6-12%. Sehingga kegagalan dalam mengatasi kerusakan dan degradasi alam menimbulkan risiko yang signifikan terhadap struktur ekonomi, politik, dan masyarakat. Hubungan timbal balik ini menjadi dasar mengapa penerapan ESG penting untuk dilakukan.
Jika berkaca dari Inggris, berikut merupakan beberapa focus area dari penerapan natural capital
Mengimbangi emisi karbon dioksida dari kegiatan industri atau kegiatan manusia lainnya melibatkan partisipasi dalam inisiatif yang bertujuan untuk mencapai pengurangan setara karbon dioksida di atmosfer.
Netralitas nutrien adalah strategi yang berarti pengembangan baru di area tertentu tidak mengakibatkan peningkatan kadar fosfat dan nitrat di aliran air lokal melebihi tingkat saat ini.
Beberapa kebijakan di Inggris saat ini mewajibkan perusahaan untuk meningkatkan 10% dari biodiversitas lingkungan di tempat pembangunan. Hal ini dilakukan untuk menjamin bahwa semua proyek yang ada di Inggris secara aktif berkontribusi pada pelestarian lingkungan alam.
Selain itu, pemerintah Inggris saat ini berkomitmen untuk melindungi dan melestarikan setidaknya 30% daratan dan laut untuk keanekaragaman hayati pada tahun 2030, yang dikenal sebagai 30by30, menandai langkah penting menuju pembalikan penurunan alam dan menggarisbawahi urgensi tindakan kolektif. Ini memberikan peluang bagi bisnis untuk menyelaraskan strategi mereka dengan tujuan konservasi yang lebih luas.
Penulis: Lusia Raras
Sumber:
https://www.knightfrank.com/blog/2024/05/20/what-is-natural-capital